Mengapa Tuhan Menciptakan LGBT dan Kenapa LGBT Tidak Semestinya Disahkan
Mengapa Tuhan Menciptakan LGBT dan Kenapa LGBT Tidak Semestinya Disahkan
![]() |
Berbicara tentang LGBT maka kita harus melompat ke ribuan tahun silam dimana nabi Luth a.s masih hidup bersama dengan masyarakatnya yang saling menyukai sesama jenis. Sejarah telah menyatakan bahwa pada akhirnya masyarakat nabi Luth dimborbardir oleh tuhan sampai lenyap tak bersisa, sementara nabi Luth bersama beberapa yang percaya kepadanya diselamatkan oleh Allah Swt.
Berabad-abad kemudian tibalah kita di zaman dimana pertanyaan tentang hal itu terulang-ulang; Benarkah tuhan menciptakan LGBT hanya untuk dibinasakan? Kami telah diciptakan seperti ini, apakah kami ditakdirkan untuk dimasukkan kedalam neraka atas apa yang tidak pernah kami perbuat? Kami juga tidak ingin dilahirkan seperti ini, namun tuhan menciptakan kami seperti ini!
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu seringkali dikoarkan mereka, merasa bahwa tuhan tidak pernah memihak kepada mereka, menempatkan tuhan pada posisi dimana ia jauh dari ketidakadilan-Nya.
Padahal pertanyaan ini pun sebenarnya sudah terjawab ribuan tahun yang lalu sebab faktanya nabi Luth beserta masyarakat yang memihaknya mampu selamat dari azab yang ada. Manusia hakikatnya adalah hamba yang mampu memilih antara baik dan buruk, hal itu sudah alami didalam diri manusia dan telah menjadi haknya.
Namun kembali kepada LGBT itu sendiri, benarkah ia given? Atau ia penyakit? Saya rasa LGBT sendiri bukanlah pemberian dari tuhan, sebab akan sangat aneh bila perbuatan buruk tersebut kita lemparkan kepada tuhan. Memang sampai saat ini belum ada teori yang pasti kenapa LGBT ada, sebab banyak kemungkinan lain yang mendorongnya.
Dzakir Naik sendiri dalam salah satu ceramahnya, mengatakan bahwa LGBT ada karena manusia melampaui batasannya, dan saya mempercayai teori yang dibawa beliau karena memang logis dan understandable.
Bagi saya pribadi LGBT tidak bisa dikatakan given karena pasti ada factor lingkungan yang mendukung hal tersebut. Salah satu berita yang beredar juga pernah membahas hal tersebut, yaitu salah satu kasus Indonesia yang melibatkan anak kecil yang pernah disodomi sehingga mereka juga tumbuh menjadi seorang homoseksual, hal itu diperkuat dengan curhatan pelaku homoseksual yang juga memiliki masa lalu yang buruk dimana ia dulu juga pernah di Sodom oleh orang yang tidak dikenal.
Namun tentu saja Sodom-sodoman bukan menjadi satu-satunya alasan kenapa LGBT ada, kasus yang terjadi di Amerika serikat juga mengacu pada pola yang sama. Kasus itu adalah dimana anak laki-laki memutuskan untuk ingin menjadi perempuan sebab saudarinya yang perempuan mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang lebih dari orangtuanya. Dalam ideologinya yang semakin berkembang, ia menyimpulkan sendiri bahwa perempuan adalah makhluk yang akan selalu diberikan kasih sayang yang lebih daripada dia yang dilahirkan sebagai laki-laki.
Dan bahkan jika kita menelusuri kepribadian masyarakat kita sejenak yang terkena westernisasi, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa LGBT sulit dihentikan karena ia adalah Ideologi yang dibalut dengan label open minded.
Open minded sendiri telah menjadi racun yang berkembang di zaman modern sekarang sebab apapun yang menyimpang dari agama adalah hal-hal yang open minded, LGBT dan berpakaian bebas adalah salah satu dari sekian label open minded yang menyimpang dari kebenaran. Terlepas itu open minded atau tidak, bagi saya pribadi hal itu tidak bisa dibenarkan, LGBT tetap tidak boleh di sahkan.
Jika kita ambil dari sejarahnya, LGBT menurut Republika lahir dari tahun 1960 dan mulai berkembang sejak saat itu, pada decade tersebut, LGBT memiliki gerakan-gerakan yang mendukung LGBT namun tidak semasif sekarang. Bahkan mereka sampai membuat organisasi sendiri namun ditentang oleh organisai-organisasi keagamaan yang ada kala itu.
Berkembangnya LGBT pada waktu itu juga semakin gencar sebab mereka membuat acara-acara tertentu untuk sekedar bersenang-senang atau sekedar berkumpul bersama, memang gerakan tersebut hanya sebatas acara biasa, namun acara-acara tersebut pun juga menjadi ajang untuk bertukar pikiran satu sama lain dan bisa menjadi salah satu cara untuk merencanakan gerakan berikutnya, terbukti beberapa tahun berikutnya juga LGBT semakin memiliki gerakan dengan membuat organisasi tersendiri yang mendukung hak LGBT.
Perang LGBT antara pro dan kontra terus terjadi, tukar pikiran dan perdebatan antara kedua oposisi telah mewarnai jagat maya dan realita pada waktu yang bersamaan, sebenarnya ada beberapa hal yang mengekang LGBT dan mengapa ia selalu ditentang, diantaranya adalah Society dan agama, selain itu juga ada beberapa alasan kenapa LGBT ingin mendapatkan tempat, misalnya diskriminasi, beberapa hal tersebut akan saja jelaskan satu persatu yang dimulai dari…
Society
Masyarakat pada umumnya takut akan LGBT karena hal itu memang tabu untuk dilakukan, terlebih pada masyarakat yang memiliki nilai adat, moralitas, dan keagamaan yang kuat sudah jelas menentang adanya tindakan LGBT, misalnya saja pedesaan yang memang kental dengan adat istiadat yang ada, pedesaan juga memiliki moralitas dan religiusitas yang lebih tinggi dari perkotaan sehingga LGBT menjadi aib bila diketahui masyarakat. Namun tentu saja hal itu berbeda dengan masyarakat perkotaan yang memiliki dinamika pikiran yang berbeda. Masyarakat perkotaan walaupun masih minoritas ada yang secara terang-terangan mendukung LGBT, hal itu dikarenakan ideology mereka telah tercampur dengan ideologi barat yang cenderung liberal. Dan tentunya, bila pengesahan antara LGBT terjadi maka akan terjadi perselisihan antara kedua society yang bisa saja menjerumus kepada kekerasan dan diskriminasi.
Hak Asasi Manusia
LGBT biasanya selalu mengusung Hak Asasi Manusia dalam mengajukan kenapa LGBT harus disahkan, dan sebenarnya tidak ada yang salah dengan argument tersebut sebab Indonesia memang negara hokum. Namun yang jadi masalah adalah walau Indonesia negara hukum, namun rakyatnya masih memegang erat kebudayaan dan keagamaan yang ada. Hal ini seperti yang dibahas diatas tentu akan membuat perselisihan antara dua kubu pro dan kontra, dan bagi saya sendiri, Hak Asasi Manusia tidak bisa digunakan untuk argumentasi, kenapa? Hal itu disebabkan beberapa factor, pertama adalah karena masyarakat juga memiliki Hak Asasi Manusia untuk menolak keberadaan LGBT, seperti kasus yang saya paparkan diatas, kita tidak akan pernah tahu seperti apa rusaknya masyarakat nantinya sebab pelaku LGBT bisa jadi menyerang yang tidak LGBT sehingga menyebabkan korban bisa menjadi pelaku berikutnya di masa yang akan datang.
Religion
Salah satu masalah terbesar kenapa LGBT sangat sulit diberikan tempat di Indonesia adalah mayoritas masyarakat Indonesia yang memegang erat agama mereka, walau di perkotaan sekalipun agama masih menjadi hal yang sensitif untuk dibahas karena masyarakat tahu mana yang menyimpang dan yang tidak, hal itu dibuktikan dengan demo 212 dan demo boikot produk Prancis yang belakangan ini dikoarkan. Hal itu tidak lebih karena isu agama yang memang mengakar di Indonesia, dan LGBT tentu tidak akan pernah memiliki tempat bila agama tersebut terus dipegang, norma-norma agama yang mengakar akan menjadi masalah utama dalam LGBT.
Diskriminasi
Masyarakat yang menyokong LGBT sendiri sering mengkoarkan isu diskriminasi untuk mendapatkan pembenaran dari LGBT, padahal yang menjadi titik berat diskriminasi bukanlah orangnya, namun perlakuan yang ia lakukan. Dimana-mana diskriminasi akan selalu ada dan sulit untuk dilepaskan, misalkan saja ada keluarga yang ketahuan mencuri, tentu dia akan di cap jelek dan dijauhi, bahkan bila ada yang ketahuan berzina, korupsi, mengkonsumsi narkoba sampai terkena oleh Corona sekalipun, diskriminasi akan tetap ada. Bahkan dilansir dari BBC sendiri, presiden Jokowi Widodo tidak memiliki masalah dengan LGBT, beliau berkata tidak ada diskriminasi yang terjadi, hal itu dibuktikan dengan para LGBT pun mendapatkan lapangan kerja yang sama dengan manusia normal pada umumnya. Jika kita mengutip kalimat MahfudMd sendiri, sebenarnya LGBT tidak dibenci, yang menjadi masalah adalah kegiatan yang dilakukan para transgender yang meresahkan masyarakat.
Gen
Trangender seringkali menyebut bahwa LGBT bukanlah penyakit melainkan adalah given atau pemberian dari tuhan, masalahnya adalah, teori-teori yang ada tersebut belum terbukti benar, jadi masih ada kerancuan apakah itu giften atau tidak, namun kecil kemungkinan hal itu adalah given, sebab LGBT sendiri terjadi sebab banyak factor-faktor luar, termasuk ideology yang masuk kedalam pikiran seseorang, pernah di sodom, juga keseringan menonton film porno. Sampai sekarang teori gen tersebut tidak ada yang sampai terbukti benar, daripada mengatakan bahwa LGBT terjadi karena factor gen, akan lebih logis bila menyebut Transgender adalah factor coba-coba yang menjadi kebiasaan.
Bagaimana Bila LGBT adalah Given?
Walau kecil kemungkinan LGBT adalah given, namun terkait masalah ini, kita harus kembali ke zaman nabi Luth a.s dimana masyarakatnya juga mampu selamat dari azab yang ada, yaitu dengan kembali jalan yang benar, mungkin kembali ke jalan yang benar bisa jadi sesulit berhenti merokok, menggunakan narkotika, atau berjudi, namun bukan berarti hal-hal tersebut adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan.
Jika kita mengambil kesimpulan dari buku Misteri DNA misalnya, LGBT tentu tiada apa-apanya sebab segala hal bisa dirubah, pada akhirnya kita kembali mengacu kepada ayat Al-Quran yang mengatakan bahwa Tuhan tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai ia mengubah dirinya sendiri. Penyimpangan dari apa yang benar tentu tidak bisa diperbolehkan begitu saja, sebab bila LGBT memiliki alasan kepribadian dari tuhan, apakah Psikopat juga harus diperbolehkan? Lalu bagaimana bila Koruptor juga mengatakan bahwa skillnya adalah pemberian dari tuhan? Tentu semacam hal-hal semacam itu tidak diperbolehkan sebab salah adalah salah, dan akan terus seperti itu.
Kesimpulan
Tuhan tidak pernah menciptakan LGBT, namun manusialah yang menciptakan dirinya untuk menjadi seperti itu karena sering melakukan penyimpangan dari apa yang benar. Sebagai manusia, adalah hal yang wajar kenapa Transgender tidak diberikan ruang karena memang sejatinya LGBT adalah hal yang benar-benar menyimpang dari kemanusiaan itu sendiri. Kembali lagi kepada buku Misteri DNA yang menyatakan DNA yang tertidur bisa dibangunkan, atau Al-Quran surah Ar-Ra’ad yang mengatakan bahwa Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum sampai ia mengubah dirinya sendiri. Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sudah jelas LGBT tidak pernah diciptakan tuhan, manusialah yang menciptakan dirinya untuk menjadi seperti itu.
Namun terlepas dari LGBT atau tidak, tentu saja sebagai manusia mereka berhak hidup dan mendapatkan hak asasi mereka, tiada alasan yang tepat untuk menyakiti,, menyiksa, bahkan sampai membunuh mereka karena dibawah langit dan diatas permukaan bumi, kita semua adalah hamba.
Kami tidak pernah membenci LGBT, kami membenci apa yang mereka lakukan karena menyimpang dari kebenaran. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi bila LGBT disahkan, kami tidak tahu penyakit semacam apa yang akan datang, karena percaya atau tidak, azab itu begitu dekat, lebih dekat dari kematian itu sendiri.
Baca Juga: Filter Instagram dan Tutorial Melecehkan Tuhan
Baca Juga: Kenapa Merokok Sulit Dihentikan?
Posting Komentar untuk "Mengapa Tuhan Menciptakan LGBT dan Kenapa LGBT Tidak Semestinya Disahkan"