Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lebih Mematikan Daripada Covid-19 : Mengenal Nipah Virus, Pandemi dan Ancaman Baru Untuk Indonesia?

Virus Nipah: Awal Mula, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Belum genap Covid-19 pergi dari Indonesia namun kini Indonesia harus lebih akrab dengan pandemi yang bisa saja terjadi kembali dalam kurun yang relatif cepat. Nipah Virus namanya, lalu apa itu Nipah Virus?

Virus Nipah, Awal Mula, Gejala, Obat, Serta Cara Mencegahnya
Rasio kematian virus Nipah sampai mencapai 50-75 %

Menurut Center For Disease Control and Prevention, Virus Nipah atau NiV pertama kali ditemukan di Malasyia dan Singapura pada tahun 1999. Bermula ketika banyak babi dan orang jatuh sakit.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2001, Bangladesh melaporkan bahwa negaranya terserang virus yang sama dan menjadi ancaman yang semakin nyata.

Dilansir dari WHO, penyebaran virus Nipah semenjak tahun 1998 hingga 2008 telah menciptakan 248 kematian diantara 477 kasus. Virus ini sendiri memiliki death rate atau rasio kematian sebanyak 50% sampai 75%.

Nipah Virus tentunya tidak sama dengan Covid-19, akan tetapi mereka memiliki kesamaan yang sama, yaitu sama-sama berasal dari kelelawar.

Kelelawar buah (Ptreropus) atau kerap disebut kalong karena ukurannya yang besar menjadi asal muasal virus ini, dan karena kebakaran hutan, kekeringan, serta ulah manusia. Kelelawar ini pada akhirnya terusir dari habitat mereka dan menuju pemukiman manusia.

Pteropus yang memiliki virus ini dapat menyebarkannya ke manusia maupun hewan lain seperti babi. Tidak hanya itu, menurut CDC, kuda, kambing, kucing, anjing, dan biri-biri bisa juga terinfeksi.

Manusia bisa terpapar virus Nipah Apabila berkontak dengan hewan yang terinfeksi seperti cairan, urin, maupun kotorannya. Dan ketika manusia telah terpapar maka penyebaran virus ini antar manusia bisa terjadi dan tentunya lebih cepat.

Perlu diketahui pula bahwa virus ini sekeluarga dengan Paramyxoviridae dari genus Henipavirus. Dan kendati kasusnya belum terdapat di Indonesia, akan tetapi negara-negara Asia terdekat telah terjangkiti, dan itu tentunya menjadi ancaman, khususnya Indonesia.

Alasan utama itu menjadi ancaman bukan hanya karena masyarakat urban, akan tetapi karena negara-negara seperti Indonesia merupakan hutan hujan tropis yang adalah habitat utama kelelawar Pteropus.

Untuk mencegah adanya virus ini, sewajarnya kita harus berhatu-hati dalam memilih makanan dan memastikan bahwa makanan kita benar-benar higienis. Pastikan kita tidak memakan buah yang telah dimakan kelelawar karena bisa jadi buah tersebut telah terkontaminasi.


Gejala-Gejala Orang Terkena Virus Nipah

Dr. Astrid Wulan Kusumoastuti menjelaskan bahwa gejala awal selepas terinfeksi virus nipah tidak spesifik. Beliau berpendapat bahwa ada orang yang terinfeksi tanpa gejala dan ada juga yang memiliki gejala berat.

Dr. Astrid  mengatakan bahwa gejala infeksi beragam, namun umumnya ada beberapa gejala yang akan terlihat seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, sampai radang tenggorokan. Dan gejala beratnya adalah infeksi otak berat, atau ensefalitis.

Referensi lain juga mengatakan hal yang serupa, jadi setidaknya ada beberapa gejala yang terjadi bila virus nipah telah menjangkiti manusia. Diantaranya adalah:

  • Demam 
  • Sakit Kepala
  • Batuk
  • Sakit Tenggorokan
  • Nyeri Otot
  • Sesak Napas
  • Muntah
  • Ensefalitis

Yang paling buruk dari infeksi yang ditimbulkan virus nipah adalah ensefalitis atau infeksi otak berat. Ensefalitis sendiri adalah terjadinya peradangan pada jaringan otak sehingga memicu terjadinya gangguan syaraf.

Penderita ensefalitis akibat virus ini bisa diketahui dengan mengetahui gejala yang mereka miliki, diantaranya adalah sulit fokus dan konsentrasi, mudah mengantuk, serta disorientasi atau tidak bisa mengenal waktu, tempat, dan orang lain, termasuk orang terdekatnya.

Dalam kasus yang berat, kondisi ini bahkan bisa menyebabkan penderitanya mengalami komplikasi akut seperti kejang, perubahan kepribadian, pembengkakan otak, dan koma.

Dan dari hal itu pula, kematian kerapkali terjadi.

Baca Juga : Ignaz Semmelweis, Dokter Pandemi Yang Dibunuh Karena Gengsi Orang Eropa Yang Terlalu Tinggi

Bagaimana Cara Mendeteksi Virus Nipah?

Menurut WHO, untuk mendetkesi virus ini diperlukan diperlukan tes real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dari cairan tubuh dan deteksi antibodi melalui enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).

Cara lainnya adalah dengan menguji polymerase chain reaction (PCR) dan isolasi virus dengan kultur sel.

Apa Virus Nipah Bisa Diobati?

Sayangnya sampai saat ini belum ada obat yang sanggup menyembuhkan infeksi yang ditimbulkan virus nipah. Dan parahnya lagi adalah vaksin untuk virus Nipah juga masih belum ditemukan.

Berita baiknya, beberapa orang yang terkena virus ini sembuh dengan sendirinya, dan dari hal ini kita dapat menyimpulkan bahwa pilihan terbaik untuk saat ini adalah dengan menggunakan pencegahan dan memperkuat imun tubuh.


Bagaimana Cara Mencegah Virus Nipah?

Karena tidak ada yang bisa kita lakukan untuk menyembuhkan mereka yang terkena infeksi, setidaknya dari sekarang kita bisa melakukan pencegahan untuk virus ini, hal yang bisa kita lakukan diantaranya adalah:

  1. Pastikan makanan yang akan anda makan benar-benar higienis, cuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi, apalagi yang tampak sudah digigit oleh binatang.
  2. Hindari kontak dengan kelelawar maupun hewan ternak yang memiliki rasio tertular virus ini, anda bisa memasang jaring di sekitar rumah agar kelelawar tidak masuk
  3. Jangan mengkonsumsi daging kelelawar dan daging hewan ternak yang belum dimasak secara matang
  4. Gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, sepatu bot, maupun pelindung wajah ketika membersihkan kotoran hewan
  5. Jaga jarak, terlebih dengan orang yang telah terinfeksi virus 
  6. Pastikan gunakan protokol kesehatan ketika bertemu dengan orang yang memiliki virus ini, atau memiliki gejala yang sama.


Untungnya sampai saat ini laporan akan kasus virus nipah belum ditemukan di Indonesia, akan tetapi virus ini bisa saja menjadi pandemi baru yang lebih meresahkan karena penyebarannya tidak jauh beda dengan Covid-19.

Untuk itulah kami dari Lastquestions menginginkan kita semua terus menjaga kesehatan guna membuat diri kita kebal dari virus ini.


Baca Juga : Jika Kau Tak Mampu Merdeka, Merdekalah Untuk Dirimu Sendiri


Referensi :

KlikDokter, Mengenal Virus Nipah, Ancaman Baru Untuk Indonesia

Yahoo News, Why Virus Nipah More Deadly Than Covid-19?

Alodokter, Waspada dan Cegah Penularan Virus Nipah

Wikipedia, Nipah Virus



Posting Komentar untuk " Lebih Mematikan Daripada Covid-19 : Mengenal Nipah Virus, Pandemi dan Ancaman Baru Untuk Indonesia?"