Tuhan Memang Kejam, Tapi Tidak Sekejam Itu
Tuhan Sekejam Itu Ya?
Pernah sih kalian berpikir, Tuhan sekejam itu ya?
Baru-baru ini aku bertemu dengan sahabtku melalui virtual, dan dia bercerita bagaimana dia di kosannya begitu tersiksa ; tidak ada uang, tugas numpuk, memiliki beban, tidak dipedulikan, dan sederet kata-kata tragedi lainnya.
Dia menangis, dia juga marah, dia ingin berteriak sekuat-kuatnya, ingin menyumpahi dunia dengan segala tetek bengeknya. Akan tetapi ia tidak mau karena mungkin ia sadar bahwa hal itu tada berguna.
Aku benar-benar percaya bahwa Tuhan Maha Tahu, namun aku juga percaya bahwa setiap manusia memiliki tingkat mental masing-masing, lalu aku mengkomparasikan bagaimana manusia bunuh diri karena cobaan yang mereka miliki, aku bertanya.
Apa Tuhan Maha Tahu? Atau manusia yang tidak tahu diri?
Aku mempercayai tuhan bahwa Sang Maha Agung tidak akan mungkin memberikan beban yang lebih besar daripada kemampuan hamba itu sendiri. Hamba itulah yang kerapkali merasa diri mereka tidak mampu.
Kalau kita membuka dunia maya lebih luas dan menelusuri biografi-biografi orang-orang yang kini menjadi sejarah, mereka memiliki kehidupan yang pahit bila dibandingkan dengan kehidupan kita sekarang, Barrack Obama pernah menjual eskrim, Soekarno, Buya Hamka, dan Nelson Mandela pernah masuk penjara, bahkan Munir dan Ignaz Semmelweis yang kita anggap pahlawan berakhir dengan kata mati.
Kita mungkin tidak bisa membandingkan orang lain dengan mereka kendati manusia memiliki tingkatan mental yang berbeda. Akan tetapi dari hal ini kita bisa menyimpulkan bahwa manusia setidaknya memiliki satu masa hebat di dalam hidup mereka, hal yang membuat mereka tertekan.
Dan hebatnya, manusia memiliki satu kemampuan yang hampir sama dengan sang khalik, yaitu memilih.
Manusia bisa memilih untuk menerima tekanan yang terjadi saat ini kemudian bangkit dan melanjutkan perjalanan hidup, atau menciptakan akhir cerita dengan hikayah bunuh diri.
Mungkin terlalu aneh ya jika hamba seperti kita mempertanyakan hal ini, akan tetapi bagaimana kita membayangkan betapa banyak orang kelaparan di Afrika, berapa banyak kematian bayi, betapa banyak manusia yang bunuh diri tentunya mengusik.
Akan tetapi pertanyaan-pertanyaan itu juga pernah aku jawab, mungkin aku akan menulisnya kapan-kapan kalau ada waktu. Tapi untuk saat ini, mempertanyakan apakah Tuhan itu kejam tentunya lucu.
Jadi apa tuhan itu kejam?
Well…
Iya, tuhan itu kejam, tapi tidak sekejam itu.
Tuhan yang menciptakan kita ke dunia ini, dengan begitu banyak cobaan, dengan begitu banyak kerikil dan gunung-gunung masalah yang harus kita daki.
Kita mungkin terlahir miskin walau sebenarnya kita ingin lahir dari rahim seorang perempuan bernama Sisca Kohl. Kita juga mungkin ingin menjadi bagian keluarga dari Atta Halilintar dengan segala kepopuleran yang ia miliki.
Namun begitulah kita saat ini, dan seperti yang kita lihat pada cermin dan realitas kita, itulah kita.
Dalam pandangan kita tentunya tuhan itu kejam, namun dalam pandangan para malaikat, tidak. Sebab manusia seumpama berlian yang harus dipanaskan dalam tekanan yang tinggi, hal yang akan membuat mereka berbeda dari yang satu dengan lainnya.
Tekanan maupun permasalahan yang kita miliki akan menjadikan kita lebih berkualitas dengan yang lainnya. Kita akan menjadi lebih cerdas, bijak, dan lebih manusiawi ketika kita menemukan masalah yang serupa.
Jadi kalau manusia masih mempertanyakan apakah tuhan itu kejam, setidaknya mereka harus menyadari bahwa tuhan nggak sekejam itu. Sebelum kita masuk liang lahad atau merasakan kiamat. Tuhan tidak benar-benar kejam.
Dan kalau kalian merasa dizolimi oleh tuhan, hal terindah yang bisa kalian lakukan adalah menerima dengan hati yang selapang-lapangnya, dengan jiwa yang seridho-ridhonya.
Sampai suatu titik kita akan berkata, oh, ternyata ini hikmahnya.
Aku tipe orang yg malas baca tapi setelah lihat ni artikel kenapa jadi pengen baca terus😘🤗🤗
BalasHapusTerima kasih yaa
BalasHapus