Pengertian Backlink Secara Manusiawi
Pengertian Backlink Secara Manusiawi
Baiklah, mari kita lupakan aturan sejenak dan berbicara mengenai backlink dengan empat mata, saya dari Lastquestions berharap kita dapat mengerti dengan baik permasalahan backlink agar kita bisa maju bersama di dunia blogger. Hal ini juga tentu anda perlukan guna membuat blog maupun website anda lebih bermakna, maksud saya, mendapatkan lebih banyak pengunjung dan mendapatkan banyak klik jika anda berlandaskan CPC.
Saya kerapkali membaca tentang backlink namun hal itu sulit diingat, mungkin karena mereka berbicara secara teoritis sementara backlink adalah suatu hal yang semestinya dipahami seperti manusia, dan bukan robot.
Lalu sebenarnya apa itu backlink?
Jadi begini, dalam alam semesta kita tentu mengetahui adanya planet, galaksi, kemudian pepohonan sampai manusia. Begitupula dengan dunia maya, ia merupakan gambaran alam semesta yang kita tempati sekaligus tempat kita bersaing.
Dan kita adalah salah satu dari kesatuan tersebut, kita adalah manusia, makhluk sosial yang membutuhkan makhluk (manusia) lain untuk hidup.
Dan pada hakikatnya, dalam kehidupan sosial yang kita lakoni akan selalu ada yang kita percayai dan ada yang tidak, ada yang bijak dan ada yang tidak, ada yang baik dan ada yang tidak.
Dari gambaran tersebut, apa yang anda pahami? Pusing? Baik, saya akan to the point kali ini:
Saya akan bertanya kepada anda, bayangkan jika anda ingin belajar saham namun anda terkendala biaya untuk membeli buku dan lainnya. Namun berita baiknya, di kota anda terdapat orang yang telah berhasil dalam dunia saham. Namanya adalah pak Supardi dan pak Rahman.
Mereka berdua anda dapatkan dari teman-teman anda yang merekomendasikan, namun lebih banyak yang merekomendasikan pak Rahman karena ‘alasan’ tertentu.
Ketika anda mencari tahu alasannya apa, ternyata pak Supardi adalah orang miskin dan pengangguran, ia kerapkali bekerja serabutan dan terkadang pernah terlihat membawa ijazah untuk melamar pekerjaan.
Sementara pak Rahman berbeda, ia tidak bekerja namun keuangannya melimpah, rumahnya mewah, sawahnya banyak, anak-anaknya dapat sekolah tanpa harus khawatir akan hari esok, dan konon, hartanya sanggup untuk membiayai 7 keturunan. Ketika diwawancara, pak Rahman berkata bahwa hal yang ia nikmati saat ini adalah karena dia paham akan saham.
Sekarang jika anda ingin belajar saham, anda akan belajar kemana? Pak Supardi atau Pak Rahman?
Sekarang kita beralih ke contoh kedua:
Bayangkan diri anda sedang menikmati kopi di suatu pagi yang indah, kopi yang hangat itu anda hirup sejenak kemudian anda dekatkan ke mulut. Dan glek, rasanya yang nikmat telah membasuh dahaga anda, nikmatnya mengalir dari kerongkongan ke lambung. Ah…nikmat…
Namun pagi itu berbeda karena dikejauhan anda melihat sebuah mobil mendekat, mobil itu begitu borjuis, mewah. Kemudian mobil itu berhenti didepan rumah anda, perlahan, seorang pemuda tampan mendatangi anda, menyalami, anda mempersilahkannya duduk.
Lelaki itu memandang mata anda dengan lekat, menarik napas sejenak dan mengatakan “Pak, tolong ajari saya makna dari kehidupan”
Anda tentunya kaget kemudian bertanya “Siapa yang menyuruhmu kesini?”
“Namanya Pak Rosihan”
Anda semakin kaget lagi karena pak Rosihan diketahui adalah orang yang sangat dipercaya di kota anda, bahkan anda dibandingkan dia tidak ada apa-apanya. Pak Rosihan bukanlah kenalan dekat anda, namun setidaknya anda saling mengenal dan sesekali berbicara. Apa yang membuat pak Rosihan menyuruh anak ini mendatangi anda?
Menurut anda?
Contoh diatas adalah gambaran backlink melalui perspektif kemanusiaan, anda tentunya setidaknya pernah mendatangi sebuah toko karena ada ‘saran’ untuk mendatanginya. Entah karena teman anda pernah ke toko tersebut, atau mungkin teman anda juga mendapatkan saran dari temannya yang lain.
Terlepas bagaimana anda memahami hal diatas, namun dari pemahaman saya pribadi bahwasanya backlink adalah masalah ‘kepercayaan’ atau dalam dunia bisnis sering kita sebut sebagai ‘integritas’ dan ‘entrust’.
Dalam cerita yang pertama, anda akan mendatangi pak Rahman karena ia memiliki bukti nyata dan dapat dipercaya dibandingkan dengan pak Supardi, kendati mereka berdua tahu masalah saham.
Dalam cerita yang kedua, pemuda tampan dan kaya tersebut akan mendatangi anda sebab anda ditahu oleh pak Rosihan yang sangat dipercaya di kota tersebut.
Dalam contoh yang ketiga, anda dan banyak orang di dunia ini akan mendatangi suatu toko karena ada yang tahu maupun pernah ke toko tersebut dan puas akan pelayanannya.
Backlink adalah kepercayaan, itulah mengapa Google seringkali memberikan page one kepada blog maupun website yang memiliki backlink yang berintegritas tinggi. Dan itupula mengapa website-website besar kerapkali memberikan backlink kepada situs-situs tepercaya seperti The Guardian, Wikipedia, CNN, dan situs-situs lainnya.
Jika anda tidak percaya, anda bisa membuka salah satu situs terbesar di Indonesia seperti Tirto.id, Kompas, Liputan6, Tribunnews dan banyak yang lainnya. Dan ternyata situs besar luar negeri juga memberikan backlink dengan cara yang sama.
Demi kekuatan konten, mereka bahkan sampai memberikan referensi dari buku maupun jurnal yang tersebar di internet maupun di dunia nyata, untuk apa? Agar kualitas mereka memiliki integritas, dan tentunya hal tersebut memicu pengunjung berkualitas untuk datang.
Maka itulah semakin baik cara kita memberikan backlink, apalagi kita memberikan backlink dengan cara yang tepat, maka jangan heran kita akan terkejut dengan visitor blog yang melonjak tajam. Apalagi jika anda sudah terdaftar adsense, jangan kaget ketika iklan anda banyak di klik oleh pengunjung blog itu sendiri.
Lalu jika permasalahan blog terletak pada backlink, berarti yang kita perlukan adalah membeli backlink banyak-banyak?
Tentunya tidak, namun jika anda ingin mengambil resiko, silahkan.
Permasalahan membeli backlink takutnya akan dianggap Google sebagai spam, menurut Neil Patel dan Ahrefs, selain backlink yang berkualitas yang mahal, takutnya adalah terjadi spam yang bukannya membuat Google meletakkan anda di halaman pertama Google, tetapi mendepak anda jauh dan bahkan, mencoret nama blog anda dari Google.
Ahrefs sendiri melalui channel Youtube-nya tidak jadi membeli backlink sebab terlalu mahal dan tidak mau menjadi ancaman untuk Google. Dan memang Google ingin mendapatkan backlink yang jujur, dan Google tahu bahwa jika masalah page one berlandaskan pada backlink, maka blogger di muka bumi ini akan fokus pada backlink, dan bukan kualitas konten.
Jadi apa? PERBAIKI KONTENMU, BUAT DIA BERKUALITAS. Saya kerap menemukan blogspot berada pada halaman pertama Google karena konten yang mereka tawarkan lebih lengkap dari yang lain, dan artikel saya terkadang memenuhi posisi pertama, walaupun domain saya masih blogspot kala itu.
Lalu bagaimana mengenai rel Follow dan No-Follow?
Sulitnya SEO salah satunya memang terletak disini, namun jangan terlalu ambil pusing karena saya kerap melakukan Follow dan mendapatkan peringkat pertama di Google. Namun dari pembelajaran yang saya dapatkan, setidaknya ada hal berarti yang bisa saya berikan:
- Gunakan Follow backlink bila menurut anda backlink tersebut akan membantu membuat visitor anda mengerti mengenai artikel anda. Atau anda merasa kualitas dan integritas blog anda lebih baik jika gunakan Follow, maka gunakan.
- Sementara rel No Follow bisa anda gunakan bila menemukan backlink yang berkaitan dengan blog anda, tapi tidak benar-benar bermutu. Hal ini tentunya untuk membuat anda tidak melakukan spam backlink.
Saya biasanya tidak mengambil pusing mengenai hal tersebut karena kurangnya pengetahuan saya, akan tetapi saya berharap anda mendoakan saya untuk mendapatkan ilmu yang berkah, sehingga di lain waktu, saya mungkin bisa memberikan anda pemahaman mengenai hal tersebut dengan cara yang lebih sederhana.
Catatan Akhir
Backlink bagi saya pribadi adalah persoalan integritas dan kualitas, maka gunakanlah backlink dengan sebaik mungkin disertai dengan artikel yang lengkap, dan bukan malah spam backlink.
Mendapatkan backlink organik memang sulit, hal itu pula yang mendasari banyak orang ingin melakukannya secara instan dengan cara membelinya kendati hal itu berbahaya.
Jadi untuk permasalahan itu adalah urusan anda, apakah akan tetap menunggu dan perlahan-lahan melakukan perubahan atau mengambil resiko dengan melakukan tindakan insanitas. Silahkan saja sebab itu adalah urusan anda.
Dan terakhir, saya mempercayai bahwasanya kualitas konten adalah hal yang utama, dan bukan backlink. Backlink bisa kita buat secara pribadi dan tidak terlalu sulit, yang lebih sulit adalah membuat konten yang berkualitas, sebab untuk hal ini, anda harus bangkit melawan rasa malas itu sendiri untuk hasil yang tidak pasti.
Tetap semangat kawan, kami dari Lastquestions akan tetap menunggu disini mendengarkan cerita anda. Dan bila ada kesalahan kata, informasi, kami mohon maaf, dan jika anda ingin menambahkan, silahkan tulis di kolom komentar, kami sangat berharap kita bisa berdiskusi tanpa ada rasa iri hati.
Sekian dari Lastquestions, dan terima kasih.
*Artikel ini dibuat atas analisis, dan kumpulan informasi serta pembelajaran penulis, jika ada misinformasi maupun kesalahan, silahkan tinggalkan di kolom komentar.
Cheers, Lastquestions.com
Posting Komentar untuk " Pengertian Backlink Secara Manusiawi"