Apa Hal Yang Paling Ditakuti Manusia?
Apa Hal Yang Paling Ditakuti Manusia?
Pixabay |
Ada jutaan manusia di dunia ini yang takut pada kegelapan, ada jutaan lagi yang takut pada laba-laba dan ular, sebagian lagi takut pada ketinggian, sebagian lagi takut mati, dan sebagian lagi takut pada perempuan cantik.
Manusia memiliki hal-hal yang ditakutinya, tergantung dari lingkungan dimana anak tersebut tinggal dan bagaimana lingkungan membentuknya. Rasa takut berasal dari persepsi kita akan sesuatu maupun imajinasi yang menuntun kita—secara sadar maupun tidak sadar—untuk takut pada hal yang ada.
Ibnu Sina sendiri mengatakan melalui bukunya Al Qanun Pi Thibb bahwasanya dokter mampu menyembuhkan pasien tanpa mengobati maupun menyentuh. Hal itu tentu saja bisa terjadi bila sang dokter memiliki imajinasi yang kuat akan kesembuhan pasien.
Imajinasi adalah hal yang mengerikan, sebab selain mampu membuat harapan, imajinasi pula sanggup menciptakan ketakutan pada diri manusia. Ia bagai pisau bermata dua yang dapat melukai musuh namun juga dapat melukai penggunanya.
Lalu sebenarnya, apa hal yang paling ditakuti manusia?
Hal yang paling ditakuti manusia adalah apa yang tidak diketahuinya.
Bingung? Mungkin anda akan bertanya; mengapa bukan kegelapan? Mengapa bukan laba-laba? Mengapa bukan ular atau pistol yang ditodong di pelipis kepala?
Manusia pada hakikatnya mempersepsikan sendiri rasa takut tersebut. Dan mungkin, kita tidak pernah bena-benar takut akan sesuatu. Misalnya saja anda sedang berada di kegelapan, sebenarnya anda tidak takut pada kegelapan itu melainkan apa yang akan muncul dari balik kegelapan itu sendiri.
Ketika anda bertemu dengan ular, sebenarnya anda tidak takut dengan ular tersebut, anda hanya takut akan digigit. Dan bahkan ketika anda memanjat, anda takut kalau jatuh, bukan karena ketinggian yang ada.
Otak manusia sejatinya diciptakan untuk menganalisa serta menerka hal apa yang akan terjadi. Dan biasanya, otak akan melakukan apapun guna menjaga anda dari marabahaya yang mungkin saja menimpa. Dan dari hal tersebut, rasa takut tercipta.
Dan bahkan jika anda bertanya mengapa pikiran negatif muncul dikepala anda ketika anda akan melakukan sesuatu, maka otak andalah yang akan bekerja menganalisa dan mengambil kemungkinan terburuk dari hal-hal yang akan terjadi.
Hal ini kemudian pada akhirnya menciptakan banyaknya manusia yang gagal karena tidak mampu mengendalikan rasa takut yang mereka miliki. Ketika mereka melakukan sesuatu, rasa takut akan kegagalan langsung memeluk mereka rapat-rapat dan mencegah mereka keluar dari zona nyaman.
Banyak manusia yang berada pada puncak kesuksesan adalah mereka yang mampu mengatasi rasa takut yang menimpa, serta menjadikan hal tersebut bukan lagi suatu halangan untuk mereka. Susah memang, namun begitulah kesuksesan; kesuksesan hanya akan datang pada mereka yang pantas mendapatkannya.
Ketakutan, seperti yang saya katakan sebelumnya adalah suatu ilusi yang diciptakan diri kita sendiri akan sesuatu hal yang bisa saja terjadi, namun pada hakikatnya, ketakutan kita tersebut adalah fatamorgana, sebab percaya atau tidak, lebih banyak rasa takut yang tidak pernah terjadi dalam kehidupan kita daripada yang telah terjadi.
Namun naasnya, kita terus-terusan memeluk rasa takut itu, membuatnya menjadi Tuhan dalam diri kita sendiri dan terus memujanya tanpa ampun. Kita kemudian menjadikan kesuksesan sebagai angan yang tidak pernah kita capai, kemudian membiarkan harapan-harapan itu menggerogoti diri kita sampai mati.
Manusia adalah makhluk yang sok tahu, kita sok tahu akan masa depan yang akan kita jalani, terlalu percaya diri dan egois, mengatakan bahwa diri kita pasti benar, padahal semua itu hanyalah praduga saja. Ketika kita benar, kitalah yang pertama kali berkata “Tuh kan, sudah kubilang,…” namun ketika praduga kita salah, dimana kita? Kita kabur, kabur dari kenyataan dan tidak mau disalahkan atas apa yang telah kita perbuat maupun omongkan.
Kita hanya mau dibenarkan, berbicara dengan pembenaran yang kita lakukan secara pribadi kemudian mengacuhkan pembenaran-pembenaran yang dilakukan orang lain. Atau mungkin pembenaran kita juga hasil rekayasa dari ketakutan yang kita alami?
Jadi dengarkan ini baik-baik; manusia takut dengan apa yang tidak diketahuinya.
Lalu bagaimana untuk mengatasi rasa takut tersebut?
Jawabannya sederhana, dengan menjadi tahu.
Ketika kamu overthingking akan suatu masalah, kamu harus tahu dan percaya bahwa hal tersebut nggak akan pernah terjadi. Percaya bahwa hal tersebut adalah proyeksi dari imajinasi yang kamu ciptakan, dan percaya bahwa semua akan bisa kamu lalui.
Tulislah apa yang kamu khawatirkan dan tulis apa yang akan kamu lakukan untuk melawan rasa takut tersebut, dan pastikan ketika kamu kembali overthingking, baca kembali buku itu, dan jika kamu overthingking pada hal yang baru, lakukan hal yang serupa.
Ketika kamu takut akan melakukan sesuatu seperti memanjat, berjalan di tempat yang gelap, bertemu ular maupun tikus; pastikan kamu tahu apa yang kamu lawan, baca mengenai apa yang akan kamu lawan dan berusahalah untuk tidak panik.
Dari buku yang pernah aku baca, rasa takut hanya bisa dilawan ketika kamu memasrahkan diri untuk melawan rasa takut itu sendiri. Jadi berusahalah melawannya karena kemenangan akan pertarunganmu dengan rasa takut hanya bisa ditentukan oleh kamu.
Dari pengalamanku menaklukan rasa takut, akan ada adrenalin yang terpicu disana. Jadi ketika kamu berhasil menaklukan rasa takut itu, percayalah bahwa kamu akan ketagihan melakukan hal yang serupa sampai rasa takut itu akan menjadi kebiasaan dan kamu akan berpindah ke rasa takut yang lainnya.
Posting Komentar untuk " Apa Hal Yang Paling Ditakuti Manusia?"