Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Harus Berapa Kopi Lagi?

 Puisi Harus Berapa Kopi Lagi?

Harus berapa kopi lagi kutenggak agar mata ini tetap terbuka?

Dan silau mentari datang dan pergi, sementara bayangan mimpi menjauh jua

Rindu, bisa aku kata rindu

Benci, bisa aku kata benci

Sementara aromamu pun memudar 

Dan segala impianku perlahan terbakar

Haruskah aku menenggak kopi lagi, agar badan ini tetap terjaga

Lalu mengunyah ampas dan menaruhnya pada pupil mata?

Atau haruskah kopi itu kupanaskan dengan lava? Agar tubuh ini terus terjaga, dan agar aromamu menjadi abadi?

Lalu berharap detik-detik yang pergi datang kembali

Lalu berharap asa yang terkuras dapat mengeras

Lalu aromamu amerta dalam syarafku

Jangan tidur, ucapku, sebab mimpimu masih panjang

Namun ragaku pun ingin berhenti dan kadangkala ingin mati

Harus berapa gelas kopi lagi aku tenggak?

Mengangkatnya tinggi seperti sampanye dan berteriak keras;

Jangan menuntut terlalu banyak, jangan berharap terlalu banyak

Dunia mungkin memandangmu sebagai pecundang, namun kematian akan menerimamu sebagai manusia

Tuhan akan menerimamu sebagai hamba, dan kopi akan menerimamu sebagai cerita

Jangan lagi kopi, mata butuh jeda untuk memejam

Harus berapa gelas lagi?

Tiada gelas, ia pecah saat engkau tertidur

16 November 2021

Harus Berapa Kopi Lagi?



Posting Komentar untuk "Harus Berapa Kopi Lagi?"