Keseimbangan Melahirkan Kekuatan

Tubuh manusia sebenarnya sama seperti Bumi, memiliki ekosistem sendiri yang berjalan sesuai dengan tujuan diciptakannya. Bumi, memiliki begitu banyak ekosistem yang bila terganggu, dapat menyebabkan kerusakan di muka Bumi itu sendiri.

Pada abad ke 14 kita dapat mengetahui betapa kejamnya black death atau PES. Sebuah penyakit yang ditimbulkan hewan pengerat seperti tikus, yang memakan makanan manusia dan membuat manusia tertular oleh virusnya. Tercatat 75 juta masyarakat Eropa meninggal dunia akibat kebodohan mereka sendiri yang mengira kucing adalah hewan yang dimiliki manusia-manusia yang berhubungan dengan ilmu hitam, hingga pada akhirnya, mereka membantai kucing-kucing tersebut.

Hal tersebut, seperti yang kita ketahui tentunya merusak ekosistem yang telah terjalin; secara tiba-tiba populasi tikus meninggi bahkan hampir melebihi masyarakat itu sendiri. Tikus-tikus itu pun beringas dan memakan apapun yang mereka temui, meninggalkan virus-virus melalui mulut dan kaki-kaki kotor mereka.

Masyarakat Eropa yang tentunya butuh makan tidak memiliki pilihan apapun selain memakan makanan yang telah dimakan oleh tikus tersebut terlebih dahulu. Hal ini kemudian memicu penyakit PES dan menjadikan wabah black death menjadi salah satu wabah yang paling mematikan di dunia.

Dari hal itu kita dapat pembelajaran mengenai ekosistem yang semestinya harus kita jaga, dan tubuh juga serupa, ia memiliki keseimbangan gizi maupun nutrisi agar benar-benar mampu menjaga diri kita dari marabahaya eksternal maupun internal. Ketika tubuh dapat kita jaga keseimbangannya, maka ia akan melahirkan kekuatan, dan bila ia tidak dapat kita jaga, ia bisa menjadi malapetaka untuk diri mereka sendiri.

Sekedar informasi, meruntut dari buku Keimanan Yang Menyembuhkan karya Herbert Benson danWilliam Proctor, baru-baru ini istilah antioksidan begitu populer untuk didengar, kendati istilah tersebut sudah lama berkibar.

Apakah antioksidan itu? Diumpamakan seperti Bumi, antioksidan adalah ozon tubuh kita. Kita tentu mengetahui bahwasanya ozon melindungi Bumi dari banyak material yang ingin merusak Bumi, termasuk sinar ultraviolet. Namun karena manusia memproduksi zat-zat tertentu, hal tersebut kemudian menyebabkan lubang pada lapisan ozon sehingga rasio pertahanan Bumi menurun sementara rasio kerusakan Bumi semakin meninggi.

Antioksidan sama seperti ozon tersebut, ia memiliki tugas untuk melindungi tubuh kita dari marabahaya yang bisa mengancam keselamatan kita, terlebih dari free radical atau radikal bebas yang semakin memburuk akibat ulah manusia. 

Dan tentu sama seperti lapisan ozon di Bumi, kita jugalah yang menciptakan lapisan antioksidan menurun, sehingga pada akhirnya tubuh kita lemah akan segala hal yang datang, kita lebih mudah sakit karena pertahanan kita menurun oleh akibat dari diri kita sendiri.

Sekarang ini banyak dokter yang mempercayai bahwasanya antioksidan adalah obat dari hampir segala penyakit, hal itu disebabkan antioksidan memiliki kemampuan untuk membunuh radikal bebas yang ada dimana-mana.

Belakangan antioksidan kemudian ingin diimitasi dan dibuat secara artifisial dengan harap, antioksidan tersebut mampu membantu tubuh kita dalam menciptakan antioksidan sehingga terjadinya keseimbangan di dalam tubuh kita. Dan tentunya dengan hal itu, maka tubuh kita dapat menyembuhkan diri mereka sendiri tanpa bantuan apapun.

Keseimbangan adalah kekuatan dan ketikakseimbangan adalah kelemahan.

Dan hal itu tentunya tidak bisa lagi dipungkiri, ketika kita memaksa untuk melebihkan sesuatu, terkadang hal itu akan membuat kita rusak dan terbunuh, dan bahkan ketika ketika kita kekurangan, kita juga akan merasakan hal yang serupa.

Teman saya mengatakan bahwasanya kelebihan yang paling menguntungkan adalah kelebihan uang. Awalnya saya setuju, akan tetapi kemudian saya menepis hal tersebut jauh-jauh karena kendati manusia bisa kelebihan uang, namun tanpa sifa qanaah (cukup) maka hal itu akan sia-sia.

Bagi saya, manusia apakah mereka kekurangan uang maupun kelebihan uang, bukan jadi masalah. Yang jadi permasalahan adalah apakah dengan uang tersebut dapat membuat mereka memiliki keseimbangan dalam hidup mereka? Jika tidak, maka uang itu tiada lain tiada bukan adalah ilusi belaka, yang akan mengantarkan manusia pada jurang kematian mereka sendiri. 

Dan mungkin, membuat diri mereka sendiri bunuh diri.

Pixabay