Soal dan Jawaban Tugas UAS Metode Studi Islam Semester III PGMI UIN MATARAM
Tugas UAS Metode Studi Islam Semester III
Nama : Mahasiswa Yang Tugasnya Numpuk Banget Walau Hobinya Rebahan
NIM : 200106134
Kelas : E PGMI
Soal:
1. Apa yang saudara pahami mengenai Islam eksklusif, inklusif dan islamisasi sains jelaskan ? (Bobot 30%)
2. Uraikan pemahaman saudara tentang Islam sebagai pengetahuan ilmiah ? (Bobot 20%)
3. Jelaskan corak pemikiran Islam Literal dan Islam Radikal, Islam Kultural dan Islam Struktural, Islam Revivalis dan Islam Modernis ? (Bobot 30%)
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Islam sebagai sistem sosial budaya ? (Bobot 20%)
Jawab:
1. Yang saya pahami mengenai Islam yang inklusif, ekslusif, dan islamisasi sains bisa kita katakan sebagai berikut, pertama, kita harus mempeteak-petakan ketiga hal tersebut agar lebih mempermudah penjelasan saya. Dalam pandangan saya, Islam inklusif bisa kita katakan sebagai Islam yang toleran dan memiliki keterbukaan terhadap ajaran-ajaran lainnya, misalkan dalam hal ini Islam itu agama yang paling benar, akan tetapi ada keselamatan diluar Islam itu sendiri. Nah, sementara ekslusif memiliki pengertian yang berbanding terbalik dengan hal tersebut, Islam ekslusif cenderung tertutup dan mengatakan bahwasanya Islam hanyalah satu-satunya agama yang benar dan tidak ada keselamatan diluar Islam itu sendiri. Bagi saya, mereka memiliki penerapan-penerapan pribadi, misalnya inklusif lebih cenderung kepada kemanusiaan dan bagaimana agar kerukunan antar manusia bisa tercipta, sementara ekslusif cenderung kepada penganutnya saja, sehingga mereka menjadikan agama sebagai suatu pedoman dan fanatik terhadapnya. Sementara Islamisasi sains merupakan upaya Islam guna mengintegrasikan atau menggabungkan antara sains dan agama. Hal ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang timbul akibat pertemuan antara Islam dengan sains modern yang pada era sebelumnya dikotomi antara ilmu pengetahuan itu sendiri dengan agama yang dipengaruhi oleh paham sekuler yang berasal dari Barat.
2. Yang dimaksud dengan Islam sebagai pengetahuan Ilmiah menurut saya adalah bagaimana Islam bukanlah lagi sebagai sebuah dogma maupu doktrin, melainkan bagaimana ia memiliki sifat yang sama seperti yang dibicarakan pada ranah sains. Dalam hal ini, Islam sebagai sains tidak akan pernah terlepas dari hanya berkisaran pada sifatnya Ontologis, melainkan juga bagaimana ia bisa menjadi epistemologi dan bagaimana ia memiliki kebergunaan atau aksiologis. Secara sederhana, menurut saya Islam sebagai pengetahuan ilmiah adalah bagaimana Islam menjadi dinamis dan dapat di multi tafsirkan melalui ranah-ranah sains, kendati setengahnya memang bersfifat imani atau abstrak.
3. Yang dimaksud dengan corak pemikiran Islam Liberal dan Islam Radikal, Islam Kultural dan Islam Struktural, Islam Revivalis dan Islam Modernis, memiliki pengertian pribadi, yang diantaranya adalah:
1) Islam Liberal adalah suatu bentuk pemikiran Islam yang condong terhadap kebebasan atau berpandangan bebas yang luas dan terbuka atau kerapkali disebut freedom of will, makna Islam liberal itu sendiri bila kita kaji secara etimologi adalah Islam yang bebas, atau Islam yang memberikan kemerdekaan berfikir kepada penganutnya. Corak atau cirinya bisa kita lihat bagaimana para penganutnya yang cenderung semena-mena terhadap syar’iyah, misalkan saja kebebasan seorang perempuan muslim dalam menggunakan hijab dan cadar, jadi bisa menggunakan, bisa tidak.
2) Berbeda dengan Liberal, Islam Radikal adalah Islam yang ekslusif atau tertutup, atau dalam hal ini kerap kita katakan sebagai Islam fanatis yang tidak ingin adanya toleran dan menganggap dirinya benar. Dalam Islam, contoh utamanya adalah kaum khawarij yang menganggap kebenaran hanya di pihaknya saja dan mengacuhkan ide orang lain, atau dalam segi pemahaman, bisa kita katakan bahwa ia adalah Wahabi. Cirinya cenderung terhadap sikap para penganutnya yang tekstual dan tidak kontekstual, maksudnya ketika ada ayat maupun hadis, mereka cenderung tidak memerlukan tafsir, melainkan harus sesuai teks.
3) Islam Kultural merupakan Islam yang memiliki orientasi kepada aspek-aspek masyarakat serta kebudayaan maupun tradisi yang dianutnya tanpa melalui suatu politik, melalui media-media lain seperti dakwah secara damai, pengembangan pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan hidup dan lainnya. Cenderung terlihat berasaskan kultur pada suatu daerah atau negara, misalkan saja teori Islam Nusantara.
4) Islam struktural merupakan pendekatan dakwah yang dalam pendekatan ini ia memandang proses islamisasi cenderung dilakukan secara legal formal melalui struktur kelembagaan. Karena proses islamisasi ini dilakukan secara legal dan formal, maka untuk melakukannya membutuhkan bantuan dari berbagai perangkat sturktural, termasuk masyarakat. Misalnya saja dalam struktrural adalah parlemen, mereka berideologi bila pada tubuh parlemen atau suatu pemerintahan baik, maka ia akan menghasilkan keputusan serta Undang-Undang yang mendukung syariat Islam. Coraknya bisa dilihat dari banyaknya partai-partai Islam di Indonesia yang turun ke politik, PKB misalnya.
5) Islam Revivalisme adalah suatu gerakan yang dilakukan oleh para kaum modernis muslim dalam upaya mempersatukan serta memperkokoh masyarakat muslim di era modern, atau secara sederhana, mereka ingin kebangkitan Islam terjadi kembali. Mereka berupaya melakukan pembaharuan iman dan proses reinterpretasi warisan peradaban Islam masa lalu ke dalam dunia kontemporer.
6) Islam modernis merupakan sebuah ideologi dan gerakan dimana aliran ini memiliki keinginan untuk merekonstruki serta mengoreksi kembali nilai-nilai atau value yang terkadung dalam Islam guna bisa disesuaikan dengan kebutuhan maupun relevansi umat Islam di zaman modern. Mereka cenderung modern dan menyukai perubahan serta pemikiran-pemikiran baru yang mendukung syariat Islam.
4. Menurut saya, yang dimaksud dengan Islam sebagai sistem sosial budaya adalah bagaimana Islam memiliki peran dalam antropologi kehidupan manusia serta memiliki sistem yang terstruktur guna terciptanya kehidupan masyarakat yang damai dan tentram tanpa tendensi apapun guna mencegah perpecahan maupun konflik yang ada.
Posting Komentar untuk "Soal dan Jawaban Tugas UAS Metode Studi Islam Semester III PGMI UIN MATARAM"