Argentavis, Benarkah Ia Adalah Burung Terbesar Yang Pernah Eksis di Muka Bumi?
Argentavis, Benarkah Ia Adalah Burung Terbesar Yang Pernah Eksis di Muka Bumi?
![]() |
LastQuestion-Berbicara mengenai burung maka
kita berbicara mengenai marga aves dimana mereka adalah makhluk-makhluk
bersayap yang mengintai Bumi dari langit. Burung sendiri memiliki banyak varian
jenis, beberapa diantaranya diburu umat manusia karena memiliki bulu yang indah
dan kelangkaan yang membuatnya tinggi di pasaran. Beberapa lagi ditakuti karena
memiliki ukuran yang besar dan paruh yang tajam serta mampu mengoyak daging manusia
dengan satu kali cabikan.
Elang gunung misalnya, ukurannya
yang besar menjadi ancaman untuk predator dan bahkan untuk manusia itu sendiri.
Burung yang sanggup menerbangkan rusa itu kerapkali menggunakan kemampuannya
yang seperti jet untuk berburu, mendorong buruannya dari tebing kemudian
memakannya selagi sempat.
Akan tetapi tentu saja tidak
semua burung karnivor berbahaya untuk manusia. Burung unta misalnya, walau burung
itu bukanlah predator untuk binatang lain, akan tetapi tetap saja tendangan kakinya
sanggup membuat tulang rusuk kita hancur dan patukannya sanggup membuat
tempurung kepala manusia retak.
Dan terlepas dari semua itu,
sebesar-besarnya burung dan seagresifnya burung tersebut, burung-burung yang
masih eksis hingga saat ini mungkin tidak akan pernah se-agresif burung
Argentavis dan sebesar burung tersebut. Lalu sebenarnya apa burung Argentavis? Berikut
kami memberikan pengertian dan spesifikasinya untuk anda.
Apa itu Argentavis Magnificiens?
![]() |
Ilusi gambar Argentavis |
Argentavis adalah burung yang
dipercaya sebagai burung terbesar yang pernah eksis di muka Bumi. Burung ini
diperkirakan hidup di Argentina dan wilayah Amerika Selatan sampai punah sekitar
10.000 tahun yang lalu akibat hal yang masih belum diketahui.
Burung yang pernah eksis di muka Bumi
ini memiliki lebar sayap 7 meter dengan berat mencapai 70 kilogram. Sayapnya
yang selebar 7 meter tersebut nyaris sama seperti lebar sayap yang dimiliki
pesawat Cesna 157 yang memiliki lebar sekitar 10 meter. Menurut scienedaily.com
sendiri, ukuran lebar sayap Argentavis setara dengan dua burung Royal Albatros,
salah satu burung terbesar yang kini masih bisa ditemukan di Bumi. Sementara
menurut extincanimal.org, bobot burung Argentina ini 16 kali lipat dari elang
botak.
Argentavis yang memiliki nama latin Argentavis magnificens ini diketahui adalah predator pada zamannya dan sanggup menelan kelinci secara utuh. Argentavis sendiri memiliki arti ‘burung Argentina yang luar biasa’, ia diberikan nama seperti itu karena memang ia berasal dari Argentina dan memiliki keunikan tersendiri.
Setidaknya, ada beberapa hal dari
burung ini yang perlu diketahui.
Baca Juga: Benarkah Bagger 288 Adalah Kendaraan Terbesar di Muka Bumi?
Tidak Mampu Terbang Secara Mandiri
Burung ini terlalu besar untuk
terbang secara mandiri, bahkan penelitian mengatakan bahwa kemampuan terbangnya
juga terdistorsi oleh masalah tubuhnya yang akan selalu membesar dan
menyebabkan beratnya juga akan bertambah. Sayangnya pertumbuhannya tidak
dibarengi dengan kekuatan otot yang juga serupa sehingga ia menjadi burung yang
tidak bisa terbang secara mandiri.
Melakukan penerbangan bagi burung
adalah hal yang menguras energi, dan burung Argevantis tidak akan pernah mampu
melakukannya karena semakin bertambahnya berat dan ukuran, maka hal itu akan
menyebabkan burung ini harus mengeluarkan tenaga yang lebih banyak lagi untuk
sekedar mengepakkan sayap.
Hal yang menyebabkan burung ini
sulit dikenali dalam segi ‘penerbangan’ adalah karena susunan tulangnya yang
belum lengkap, para ahli setidaknya menemukan fakta pada bahwa tulangnya memiliki
air-filled bone atau tulang yang bisa diisi udara yang dimana anatomi tulang tersebut tidak ditemukan pada
burung yang lainnya.
Akan tetapi, penelitian menemukan
fakta bahwa ia memiliki persaudaraan dengan burung Condor, hal ini dapat
membuat para ahli menyimpulkan bahwa burung ini melakukan penerbangan dengan
bantuan udara seperti yang dilakukan Pterodactly. Dinosaurus terbang
yang fenomenal.
Sankar Chatterjee dari Museum
Texas Tech University juga menjelaskan bahwa burung ini tidak akan mampu terbang
tanpa bantuan angin. Ia termasuk Glider malas yang akan selalu bergantung
kepada angin agar mampu terbang ke tempat yang jauh. Argentavis akan selalu
mengandalkan kondisi termal lingkungan yang akan memberikan daya angkat yang
cukup agar Argentavis bisa mengudara. Tanpa bantuan angin, adalah hal yang
mustahil untuk burung ini agar bisa terbang.
Satu-satunya kabar baik yang
diberikan para ahli adalah sebuah penemuan yang dipublikasikan di PNAS atau
Proceedings of the National Academy of Science yang mengatakan bahwa sekali
burung ini terbang, ia mampu terbang walau kondisi udara berubah-ubah.
![]() |
Perbandingan Argentavis Dengan Cesna 152 |
Termasuk Burung Agressif
Menurut Sankar Chaterjee sendiri,
burung ini termasuk dalam kategeori burung yang agresif dan kerap menyapu
berbagai mangsa besar di pampas Argentina dengan paruhnya yang kokoh.
Anatomi Burung ini juga
menjelaskan bahwa ia adalah seorang karnivor asli yang dimana hal itu
membuktikan bagaimana keganasannya di masa lampau sebelum menemui kepunahan 10.000
tahun yang lalu.
Walau kenyataan mengatakan bahwa
burung ini tidak mampu terbang tanpa bantuan angin sehingga ia harus menghabiskan
perjalanan dengan berjalan (Argentavis bukan termasuk burung pelari yang baik
seperti burung onta), akan tetapi sekali ia mengudara, ia adalah ancaman untuk
semua makhluk disekitarnya. Baik itu mangsa, atau pemangsa.
Umur Panjang Dengan Perkembangambiakan Yang Minim
Dilansir dari IDNTimes. Burung ini
walau memiliki usia yang terpaut lama yaitu berkisar pada umur 50 sampai 100
tahun. Memang usia burung yang mencapai 100 tahun termasuk sebagai usia yang
tinggi jika dibandingkan dengan burung-burung yang hidup di zaman ini. Jika
kita ambil permisalan, burung beo memiliki rentang usia sekitaran 80 hingga 120
tahun, sementara burung unta memiliki usia yang lebih pendek, yaitu 50-70
tahun.
Usia tersebut tentu tergolong
lama, akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah burung ini memiliki
perkembangbiakan yang sangat teramat minim. Ia bertelur sebanyak 1 sampai 2
butir telur setiap dua tahun sekali. Akan tetapi bobot telur Argentavis bisa
mencapai satu kilogram per butir telur, dan jika berat itu dibandingkan, maka
sudah jelas burung modern akan kalah.
Punah Tanpa Alasan Yang Jelas
Burung Argentavis sampai saat ini
masih tidak diketahui sebab musababnya ia punah. Memang ada spekulasi bahwa
burung ini punah yang disebabkan karena wabah, dimangsa hewan lain, kecelakaan
ataupun penuaan. Hewan yang punah 10.000 tahun yang lalu ini juga memiliki laju
kematian yang tergolong kecil sebab hanya kurang dari 2 persen populasi yang
mati tiap tahunnya.
Namun jika kita mengambil
hipotesa dari berbagai sumber, mungkin burung ini punah karena dimangsa hewan
lain. Alasannya adalah burung ini bukanlah apa-apa tanpa udara. Ia bukanlah
burung pelari seperti burung unta dan bukan pula burung yang mampu terbang secara
pribadi seperti elang. Kemampuannya berkembang biak juga amat minim dan kondisinya
yang tidak memungkinkan untuk melakukan serangan balik bisa jadi menjadi alasan
predator mengincarnya sebagai santapan, termasuk memakan anaknya yang masih
berada didalam telur.
Hipotesa lainnya adalah burung
ini punah akibat wabah yang terjadi 10.000 tahun yang lalu, hal itu diperkuat
dengan adanya bukti bahwa 10.000 tahun yang lalu, sebagian burung di Amerika
Utara juga sedang mengalami kepunahan.
![]() |
Ilustrasi Argentavis |
Apakah Ia Burung Terbesar di Bumi?
Jika kita mengatakan bahwa
Argentavis adalah burung yang terbesar di Bumi mungkin kita akan salah total sebab
ia bukanlah burung terbesar melainkan ‘salah satu’ dari yang terbesar. Hal itu
disebabkan karena burung Argentavis masih mampu dilampaui oleh Pelagornis
sandersi, seekor burung raksasa yang menggunakan kemampuannya untuk berburu
ikan di laut.
Pelagornis sandersi sendiri seumpama
burung camar raksasa pada zamannya yang memiliki kemampuan terbang yang cepat
walaupun ia harus menggunakan termal udara seperti burung Argentavis. Jadi, hal
itu menjawab bahwa burung Argentavis bukanlah yang terbesar melainkan salah
satu burung terbesar yang pernah eksis
di Bumi.
Sebagai tambahan informasi,
makhluk terbang terbesar yang pernah mengudara adalah Azhdarchid pterosaurus,
akan tetapi Pterosaurus tidak termasuk sebagai burung melainkan seekor reptile.
Kesimpulan:
Burung Argentavis adalah burung
karnivora agresif yang punah sekitar 10.000 tahun yang lalu. Burung ini
memiliki lebar sayap 7 meter dan hampir menyamai pesawat Cesna-152 dan walau ia
adalah burung raksasa, ia masih mampu dilampaui oleh Pelagornis sandersi dalam
hal ukuran dan membuat ia tidak lagi menjadi burung terbesar yang pernah eksis
di Bumi melainkan salah satu burung terbesar yang pernah eksis di Bumi.
Referensi:
Prooceedings of the National Academy of Science of the United State of Amerika (PNAS) (Recommended)
FAHAMINFO, Argentavis Magnificens
Boombastis, Burung ArgentavisDetikNet, Burung Argentavis, Burung Sebesar Pesawat Cesna 152
Mongabay, Inilah Fosil Burung Terbesar Yang Pernah Ditemukan Ilmuawan
BBC, Majalah 07 2014-Iptekburung
Posting Komentar untuk "Argentavis, Benarkah Ia Adalah Burung Terbesar Yang Pernah Eksis di Muka Bumi?"