Apa Itu Gendang Beleq? : Sejarah, Pengertian, Fungsi, Serta Nilai Yang Terkandung Pada Kesenian Gendang Beleq

Gendang Beleq, Alat Musik Suku Sasak Yang Digunakan Untuk Membangkitkan Jiwa Petarung

Wikipedia

Gendang Beleq sendiri adalah salah satu budaya suku Sasak yang telah menjadi bagian dari kami, yaitu suku Sasak sendiri. Gendang Beleq adalah alat musik yang  dimainkan dengan cara dipukul, ia terdiri dari dua kata, yaitu Gendang yang artinya ‘alat tabuh’ dan Beleq yang berarti ‘besar’. Jadi, Gendang Beleq bisa diartikan sebagai ‘alat tabuh besar’.

Secara spesifik, Gendang Beleq bisa dilihat dari bentuknya yang memang besar, dan karena ‘besarnya’ ia harus dibawa dengan tali yang dikaitkan pada leher pemain Gendang Beleq itu sendiri, agar Gendang Beleq bisa dimainkan secara leluasa dan para pemain tidak kerepotan saat membawanya, maka tali itu mesti ada.

Menurut sejarah, Gendang Beleq sendiri sebenarnya adalah alat yang digunakan pada zaman dahulu untuk mengiringi perang dan untuk membuat jiwa petarung suku Sasak bangkit sehingga mereka dapat memenangkan pertarungan.

Namun seiring berkembangnya zaman, Gendang Beleq sudah tidak lagi menjadi alat untuk mengiringi perang melainkan untuk mengiringi pernikahan, sunatan, dan acara-acara yang dilakukan suku Sasak pada umumnya.

Nilai historis yang dimiliki Gendang Beleq telah merubahnya dari alat pengiring perang menjadi sebuah nilai budaya yang Nusa Tenggara Barat miliki, berubahnya fungsi ini telah menjadikan Gendang Beleq abadi sebagai salah satu budaya dan  kesenian yang mengundang para pelancong menuju Lombok dan bertemu dengan suku Sasak. Namun selain memiliki keindahan dalam wujud seni, Gendang Beleq juga menyangkut jati diri serta jiwa kepahlawanan suku Sasak pada waktu yang bersamaan.

Gendang Beleq adalah alat musik yang dimainkan secara berjamaah atau berkelompok, biasanya terdiri dari 13-17 orang lelaki dan diikuti dengan alat musik lainnya, yaitu kuningan (rencek).

Para pemain Gendang Beleq biasanya memiliki grup musik sendiri di tiap daerah dan memiliki gaya-gaya bermain yang berbeda. Gaya bermain mereka yang berbeda memang menjadi daya tarik tersendiri dan dapat membuat para touris yang melintas di jalan diam sejenak sembari memperhatikan mereka bermain.

Gendang Beleq juga biasanya diiringi dengan penari wanita yang menari diantara alat musik yang ditabuh, tariannya yang memiliki gaya seni nan indah, menunjukkan kesenian suku Sasak sendiri masih dimiliki dan tidak kehilangan nilai historisnya.

1. Pengamatan di Cilokak Mekar Sari

Mekar Sari adalah salah satu grup Gendang Beleq di Lombok yang dimiliki kawasan pengkores dan sekitarnya, ia terletak di Bongkot Jurang, sebelah timur Pengkores. Mereka, para pemain di Mekar Sari memiliki anggota yang cukup banyak dan akan menemani pernikahan masyarakat suku Sasak yang disebut sebagai nyongkolan.

Mekar Sari tidak hanya menggunakan Gendang Beleq sebagai alat musik untuk mengiringi nyongkolan, namun juga kecimon, yaitu alat musik modern yang menggunakan genderang marching band untuk mengiringi pengantin. 

Berbeda dengan Gendang Beleq yang tidak perlu menggunakan alat bantu seperti speaker, kecimon memiliki speaker yang digunakan untuk membuat suara sang pemusik semakin keras, terlebih kecimon memiliki penyanyi yang membuat suaranya akan menyatu dengan para pemusik Gendang Beleq.

Kecimon adalah Gendang Beleq versi barat, karena kecimon sejatinya adalah percampuran antara budaya Sasak dengan budaya barat yang terjadi di masa lampau. Namun walau begitu, Gendang Beleq tetaplah menjadi sakralitas utama dalam mengiringi acara-acara masyarakat Sasak. 

2. Nilai-Nilai Luhur Gendang Beleq

Nilai-nilai luhur yang bisa dipetik dari Gendang Beleq adalah tentang semangat juang, patriotis, kebijakan, ketelitian, dan kooperasi antara satu dengan lainnya. Nilai budaya yang dimiliki Gendang Beleq tidak akan lekang dimakan zaman sebab nilai-nilai yang dikandungnya terus menerus diaplikasikan dalam budaya Sasak, dan bahkan disakralkan melalui acara nyongkolan.