Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia, Faktor-Faktornya, Hingga Usaha Indonesia Keluar Dari Ideologi Tersebut

 

Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia, Faktor-Faktornya,  Hingga Usaha Indonesia Keluar Dari Ideologi Tersebut

Sebelum mengetahui lebih jauh tentang kolonialisme  dan Imperialisme di Indonesia, ada baiknya mengetahui pengertian dari kedua buah ideologi tersebut.

Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme

 

1.      Kolonialisme

Kolonialisme adalah paham atau ideologi tentang penguasaan suatu negara atau daerah atas bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara atau bangsa tersebut. Biasanya dilakukan secara paksa guna mendapatkan keuntungan sebesar-sebesarnya.

 

Dikutip dari Hermeneutika Pascakolonial (2004) buatan Mudji Sutrisno[1], kolonialisme berasal dari bahasa latin yaitu colonia dengan arti pertanian atau permukiman. Sementara menurut Pahamify, kolonialisme berasal dari kata colonus yang memiliki arti menguasai[2].

 

Dari hal ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kolonialisme adalah suatu politik yang dijalankan suatu koloni atau suatu bagian dari Imperium yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

 

Dalam sejarahnya, kolonialisme berkembang ketika Vasco da Gama yang berasal dari Portugis berlayar menuju India pada tahun 1498 dengan niat mencari sumber rempah-rempah, namun berakhir dengan menjadi perlombaan mencari tanah jajahan di muka Bumi.

 

Kolonialisme berkembang begitu pesat setelah perang dunia pertama, dan dalam sejarahnya, ia terbagi menjadi tiga peringkat, yaitu:

·         Dari abad 15 hingga revolusi industri yang terjadi pada tahun 1763. yang memperlihatkan kekuatan serta  kuasa Eropa seperti Spanyol dan Portugis.

·         Setelah Revolusi Industri sampai tahun 1870-an. dan

·         Dari tahun 1870 sampai tahun 1914. Saat perang dunia pertama meletus dan menjadi puncak pertikaian tokoh-tokoh penguasa imperialis.

 

Kolonialisme selalu membuat yang terjajah selalu lebih buruk dari sang penjajah, kita tentu mengetahui seberapa kejamnya kerja rodi yang sampai membuat banyak orang meninggal dunia dan menyebabkan masyarakat kita menjadi terbelakang.

 

Kolonialisme adalah tindakan yang tidak manusiawai karena ujung-ujungnya yang dijajah harus tunduk pada penguasa yang lalim, mereka dipaksa untuk menjadi budak dan akan ditembak bila memberontak.

 

Kolonialisme yang terjadi pada masa lampau juga pernah ditulis Douwes Dekker dengan judul bukunya yang terkenal, Max Havelaar. Buku tersebut menyinggung kejamnya kolonialisme  yang terjadi di Indonesia pada waktu penjajahan.

 

 

2.      Imperialisme

Sementara Imperialisme adalah suatu sistem penjajahan yang dilakukan bangsa atau negara lain dengan membentuk suatu pemerintahan jajahan dengan menanamkan seluruh pengaruhnya pada bidang kehidupan serta mengendalikan daerah jajahannya.

 

Istilah Imperialisme pertama kali diperkenalkan di Perancis pada tahun 1830 oleh penulis Inggris yang bertujuan untuk menerangkan asas-asas perluasan kekuasaan yang dilakukan oleh kerajaan Inggris.

 

Orang Inggris pada waktu itu menganggap bahwa mereka adalah yang paling berkuasa sebab menjajah dan menguasai wilayah di Asia dan Afrika.

 

Dalam pandangan mereka, Imperialisme adalah suatu hal yang baik karena memiliki tujuan untuk membangun masyarakat yang dijajah serta dinilai terbelakang untuk kebaikan dunia.

 

Imperialisme biasanya merujuk pada sistem pemerintahan serta hubungan politik serta ekonomi negara-negara kaya dan berkuasa di dunia.  Yang mengawal serta menguasai negara lain yang dianggap terbelakang dan miskin.

 

Tujuan Imperialisme antara lain untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang ada pada suatu negara untuk menambah kekayaan dan kekuasaan negara penjajahannya. Selain menambah hasil ekonomi, mereka juga ingin memperoleh keuntungan di negeri yang mereka kuasai karena ekonomi negara mereka tidak mencukupi.

 

Namun yang paling parah adalah asas dari Imperialisme bertujuan untuk menyebarkan ideologi dan kebudayaan Barat ke seluruh dunia. Dengan begitu, Imperialisme tidak hanya dilihat sebagai suatu penindasan, melainkan faktor pembaharuan pada bidang pendidikan, kesehatan, sistem pemerintahan, dan perundang-undangan.

 

Imperialisme terbagi menjadi dua kategeori, yaitu:

·         Imperialisme Kuno

Adalah negara-negara yang memiliki imperium atau berhasil menguasai negara-negara lainnya, seperti Romawi, Turki Utsmani, Spanyol, China, Portugis, Inggris, Perancis dan Belanda.

 

Negara-negara tersebut adalah negara yang memperoleh jajahan di Afrika, Amerika, dan Asia sebelum 1870.

 

Tujuan Imperialisme kuno selain bertujuan untuk memenuhi tujuan ekonomi juga memiliki faktor lain, yaitu adalah agama dan kejayaan (Religion and Glory).

 

·         Imperialisme Modern

Imperialisme Modern berasal selepas Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1870. Yang menjadi pendorong hal tersebut adalah terjadinya kelebihan modal dan barang di negara-negara Barat.

Setelah 1870, negara-negara bagian Eropa berlomba mencari daerah jajahan di wilayah Amerika, Asia, dan Afirka. Mereka melakukan hal tersebut guna penyuplai bahan baku dan sebagai daerah pemasaran hasil industri mereka.

 

Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia, Faktor-Faktornya,  Hingga Usaha Indonesia Keluar Dari Ideologi Tersebut
Pixabay

Posting Komentar untuk "Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia, Faktor-Faktornya, Hingga Usaha Indonesia Keluar Dari Ideologi Tersebut"