Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ghozali Effect dan Bukti Nyata Rusaknya Sumber Daya Manusia Indonesia

 Ghozaly Effect dan Permasalahan NFT Indonesia

Ghozali Effect dan Bukti Nyata Rusaknya Sumber Daya Manusia Indonesia

Ghozaly Everyday yang bernama Sultan Gustaf Al-Ghozali tersebut konon mendapatkan 13 milyar dari NFT dan memicu banyak masyarakat terjun ke dunia NFT dengan cara yang salah…dan apa permasalahan yang akan terus terjadi bila masyarakat Indonesia dibiasakan seperti ini? 

Artikel ini akan membahas hal tersebut dari opini pribadi dan bisa menjadi referensi maupun landasan berpikir agar kita lebih bijak dalam menyikapi sesuatu.


Sultan Gustaf Al Ghozali dan Hype-nya NFT di Indonesia

Nama Ghozaly belakangan ini terangkat ke permukaan dan mendapatkan banyak pujian dari masyarakat Indonesia. Seperti yang kita ketahui, hal itu dikarenakan dirinya yang mengepost foto selfi dirinya semenjak 2017 yang ia tujukan untuk membuat timelapse dirinya. Semenjak tahun 2021, ia mulai mengupload foto tersebut secara konsisten di Open Sea, sebuah situs penjual NFT.

Ghozaly tentu tidak mempercayai bahwa dirinya bisa kaya dalam satu malam, perjuangannya selama lima tahun terakhir yang hanya berlandaskan keinginannya untuk merecord masa-masa kuliahnya membuahkan hasil, dan bahkan dirinya terkenal, ia tidak mengerti mengapa banyak orang yang membeli NFT-nya yang hanya bermodalkan wajah datar melihat ke kamera. 

Ghozaly melakukan hal tersebut dengan iseng akan tetapi konsisten, dan ternyata tidak bisa diduga bahwa pada tahun 2022 usaha isengnya tersebut mulai dikenal banyak orang dan menjadi hype dimana-mana. Hal itu bermula semenjak komunitas NFT Indonesia yang berimbas kepada tertariknya orang luar negeri untuk membelinya.

Dalam dunia cryptocurrency dan NFT, harga dari sebuah bitcoin dan NFT ditentukan dari seberapa ‘hype’ suatu produk, bila produknya hype atau tinggi peminat, maka nilai jualnya akan semakin tinggi, dan itu juga alasan mengapa Ghozaly tiba-tiba mendapatkan kekayaan yang begitu besar yang dilansir sampai milyaran jumlahnya.

Lalu apa yang sebenarnya membuat gambar tersebut hype di pasaran? Pertama kita harus mengetahui perjuangan Ghozaly yang melakukannya secara konsisten, dan hal ini tentu saja menjadikan foto-fotonya tersebut di apresiasi banyak orang, apalagi banyak juga fotonya yang diam-diam menyimpan clue seperti adanya hantu dan lain sebagainya.

Dan tentunya, hal yang membuat value dari Ghozaly meninggi bisa kita lihat dari dirinya yang bermuka datar ketika memfoto dirinya sendiri sehingga hal tersebut menjadi suatu hal yang meme-able, yang dimana dapat kita ketahui bahwa meme adalah hal yang dapat diterima di seluruh dunia.

Pendukung lainnya juga seperti adanya intervensi pembelian dari orang terkenal di Indonesia, seperti Arnold Poernomo tentu semakin membuat hype tersebut meninggi dan orang-orang berlomba-lomba untuk melakukan trade NFT satu sama lain, hal yang membuat perputaran dalam dunia cryptocurrency semacam itu terus berputar. 

Kendati demikian, value dari foto Ghozaly memang sekarang berada pada masa yang tinggi-tingginya, akan tetapi mau tidak mau kita harus realistis dimana hype-nya foto tersebut hanyalah sementara dan sedang menunggu waktu yang tepat untuk jatuh. Dan ketika hype-nya tiba-tiba hilang, maka foto tersebut tidak akan seberharga sekarang, dan mungkin saja, tidak berharga.

Lalu siapa yang akan paling diuntungkan dalam penjualan NFT Ghozaly ini? Pertama, tentu saja yang paling diuntungkan adalah Ghozaly itu sendiri sebagai pemiliknya, dan kedua, yang akan diuntungkan tentu saja mereka yang memiliki waktu yang tepat dalam menjual NFT tersebut sebab mereka bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi daripada harga awalnya.

Dan jika anda bertanya ‘siapa yang akan paling dirugikan?’ tentu saja jawabannya adalah mereka yang paling akhir memiliki NFT tersebut, yang dimana mereka tentu akan menjualnya lagi akan tetapi sebab salah waktu dan hype-nya telah sirna, ia hanya akan menjadi sebuah foto legenda Ghozaly yang entah kapan dunia akan mengingatnya lagi.

Akan tetapi ada hal yang lucu, bermanfaat, dan ironi dalam hype-nya NFT ini, yaitu adalah expose yang diberikan media kepada Ghozaly membuatnya terkenal dan dibangga-banggakan oleh kampus, bahkan sampai membuat tetangga sekitar tiba-tiba baik kepadanya, dan bahkan, sampai lembaga pajak Indonesia gercep mencolek Ghozali. Dan itu akan menjadi pertama kalinya Ghozaly membayar pajak dalam hidupnya.

Dalam segi manfaat, Ghozaly telah membuka mata orang dengan selebar-lebarnya mengenai dunia cryptocurrency atau mata uang digital, terkhususnya dunia NFT yang dimana Indonesia sebagai negara yang kurang melek dalam hal ini akan mulai terjun kedalamnya. Apalagi seperti yang kita ketahui, banyak sekali orang-orang berbakat di Indonesia dalam dunia seni dan digital, dan NFT bisa jadi adalah ladang mereka untuk mendapatkan keuntungan dari rezeki yang lebih melimpah ruah.

Lalu apa ironi dari Ghozaly Effect ini? Well, ini memang menyedihkan, namun inilah Indonesia. Dan kita akan membahasnya pada bab selanjutnya.

Ghozaly Everyday
Ghozali dan koleksi NFT-nya (Google)


Ghozaly Effect dan Terkuaknya SDM Indonesia Yang Sangat Teramat Buruk

Siapa manusia yang tidak mau untung milyaran dalam satu malam? Tentu saja semua orang mau. Dan Ghozaly adalah satu dari sekian juta manusia di dunia ini yang mendapatkan kesempatan tersebut. Hal tersebut kemudian membuat banyak orang meniru Ghozaly dalam dunia NFT, hal yang pada akhirnya kita kenal dengan sebutan ‘Ghozaly Effect’.

Ghozaly Effect memang memiliki implikasi besar dalam dunia NFT Indonesia, sebab dengan dirinya kita mulai membuka mata akan dunia keuangan masa depan yang kerap disebut crytpocurrency.

Akan tetapi kita harus menyadari bahwasanya Ghozaly Effect kendati tidak bisa disalahkan telah menjadikan banyak masyarakat bodoh terjun kedalamnya dan semena-mena melepas hal yang mereka sebut ‘NFT’ disana. Dan hanya karena Ghozaly terkenal karena postingan dirinya, banyak yang pada akhirnya memposting dirinya sendiri, menjadikan Open Sea sang situs NFT tersebut menjadi tempat memposting diri yang tidak ubahnya Facebook, dan kampretnya sampai ada juga yang menjadikan situs Open Sea seperti Shopee, tempat mereka menjual produk.

Namun yang paling parah dari semua demam NFT ini adalah sampai ada masyarakat Indonesia yang menjual KTP mereka, bahkan memposting diri mereka membawanya.

Kita tentu tahu bahwa hal itu adalah kegoblokan yang hakiki sebab siapapun tahu bahwa KTP adalah suatu privasi yang tidak bisa dibagikan kepada siapapun yang tidak bisa dipercayai. Dan banyak orang yang tidak tahu bahwa dunia cryptocurency bukanlah ranah kaleng-kaleng, disana berkumpul teroris, hacker, cracker, bandar narkoba, mafia, dan banyak lagi penjahat kelas kakap lainnya. 

Lalu bagaimana jika data tersebut digunakan secara semena-mena? Bagaimana jika data tersebut digunakan untuk membeli narkotika atau berhutang? Dapatkah penjual KTP di Open Sea tersebut menanggung akibatnya? Dan bukankah setiap orang tahu bahwa KTP itu tidak berguna, yang berguna hanyalah ‘data yang tercantum didalmnya’, KTP hanyalah kartu yang bisa digunakan untuk menunjukkan bukti, selain itu tidak ada.

Adalah hal yang mengerikan bagaimana Ghozaly Effect telah menguak boroknya Sumber Daya Manusia di Indonesia yang mengumbar aib mereka sendiri di dunia yang bahkan mereka tidak tahu. Dan parahnya, mereka tentu tidak tahu bahwa menjual NFT pada kebanyakan situs juga membutuhkan bayaran, mereka juga tidak tahu tentang adanya pemotongan dari hal yang mereka jual, ada namanya minting fee, commision fee, listing fee, dan transaction fee, dan bahkan menghapus aib yang mereka sebut ‘NFT’ tersebut juga memerlukan biaya. 

Hanya karena Ghozaly terkenal dengan jalur NFT, tidak semua orang bisa terkenal dengan cara yang sama. NFT bisa kita katakan sebagai ranah digital dan seni, orang-orang disana tahu mana yang berharga dan mana yang tidak. Dan kampretnya, mereka memposting diri mereka di dunia NFT dan merasa bahwa diri mereka ‘berharga’.

Hal yang harus orang Indonesia tahu adalah bahwa mereka bisa saja memposting hal yang sama di situs-situs NFT seperti yang Ghozaly lakukan, akan tetapi mampukah mereka konsistensi seperti Ghozaly? Dan realita yang paling parah adalah; bagaimana bila usaha mereka memposting diri mereka selama 5 tahun tidak mendapatkan keuntungan yang sama seperti Ghozaly dan hanya meninggalkan aib?

Well, di dunia ini kita harus menyadari bahwa kita bisa melakukan hal yang sama persis seperti yang Ghozaly lakukan, namun rezeki yang kita dapatkan bisa jadi berbeda. Begitu banyak manusia yang terjun ke dunia cryptocurrency dan pulang dengan tangan kosong, berapa banyak orang yang terjun ke dunia usaha, bisnis MLM, Blogger, Youtuber, Tiktoker, namun pulang dengan tangan hampa.

Mengejar mimpi adalah suatu langkah yang panjang, jangan terpengaruh dengan apapun untuk mengejarnya, apalagi bila digantikan dengan segelintir uang. Dan kendati jauh, lebih baik berkali-kali terjungkal dan sesekali tertatih, hal itu akan lebih menakjubkan daripada ekspektasi akan mendapatkan 1 milyar dalam satu malam.

Ghozaly Everyday


Penutup:

Crytocurrency atau mata uang kripto dan disebut juga sebagai mata uang digital digadang-gadang akan menjadi alat pembayaran di masa yang akan mendatang. Dan hal tersebut juga bisa kita lihat dari sekarang bagaimana Mark Zuckenberg berambisi untuk menciptakan Metaverse, suatu dunia dimana digital adalah segalanya.

Hal itulah yang menyebabkan banyak orang yang terjun kedalamnya, namun seperti dunia saham, ada kalanya mereka jatuh dan bangun, sebab harga bitcoin maupun NFT tidak didasari seperti uang-uang fisik yang kita gunakan sehari-hari, nilai mereka didasari dengan supply dan demand, hal yang menjadikan dunia cyrptocurrency menjadi dunia yang misterius.

Ghozaly Effect tentu membuat mata kita terbuka lebar akan adanya peluang di dunia NFT, akan tetapi kita harus tetap realistis dengan apa yang ada, apa yang orang lain lakukan dan sukses disana bukan berarti bisa membuat kita sukses juga.

Apalagi sampai meramai-ramai post pribadi dan apapun sembari merasa bahwa hal yang kita sebut NFT itu ‘berharga’. Percayalah bahwa situs NFT bukan ranah Facebook melainkan ranah seni digital, dan sebaiknya anda mempelajarinya sebelum membuat satu negara malu dan kecewa atas apa yang anda perbuat.


Referensi:

MainMain, Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Menjual NFT (Direkomendasikan)

MoneyKompas, Biaya Tersembunyi Dibalik NFT (Direkomendasikan)

Investasi Kontan, Hype NFT Metaverse Akan Berlanjut

Detik.com, Cerita Ghozaly Everyday

News Detik, Ghozaly si Miliarder Dadakan



Posting Komentar untuk "Ghozali Effect dan Bukti Nyata Rusaknya Sumber Daya Manusia Indonesia"