Untuk Kamu Yang Lelah, Tapi Tidak Pernah Menyerah
Untuk Kamu Yang Lelah, Tapi Tidak Menyerah
Capek ya? Sama, yuk istirahat.
Aku nggak tahu harus bicara kek
gimana, aku nggak tahu kamu sedang mempertahankan apa atau siapa, namun yang
aku tahu, kamu kuat, bertahan dari segala rasa yang menekan kita terus menerus
itu menyakitkan, namun hebatnya, kamu masih bertahan.
Diluar sana banyak yang tidak
sekuat kamu, mereka ada yang memutuskan untuk menyerah dan tidak pernah
berharap lagi, beberapa lagi memutuskan harapan yang mereka miliki dengan bunuh
diri, namun kamu berbeda, kamu ada disini, bertahan begitu kuatnya sampai lupa
sudah berapa tikaman yang menusuk jantungmu.
Aku tahu masa lalu yang kamu
lalui begitu sulit, kaki kamu pasti terkadang menginjak beling-beling masalah
yang menyakitkan, namun acapkali luka itu kau acuhkan sehingga engkau terus
berjalan dengan darah yang berceceran di tanah, kau terus melangkah karena kau
masih memiliki tujuan, dalam lubuk hatimu yang paling dalam, kau masih memiliki
harapan.
Banyak hal di dunia ini yang
tidak bisa kita dapatkan secara instan, sehingga hal yang terbaik untuk saat
ini yang bisa kita lakukan adalah cara yang sedang kamu lakukan, yaitu
bertahan.
Namun aku hanya ingin mengatakan
bahwa jangan lupa beristirahat, merenung sejenak pada waktu-waktu yang
diberikan Tuhan kepadamu dan berpikir, apakah yang kamu perjuangkan ini memang
benar-benar berarti?
Apa memang bermakna?
Aku juga kadangkala bertanya
begitu karena sering bertemu dengan orang yang tidak sekuat kamu, mereka
menyerah, namun tentunya kebanyakan orang ini tidak memperjuangkan impian,
melainkan memperjuangkan seseorang yang ternyata menganggap sang pejuang tidak
ubahnya seonggok tahi yang tak berharga.
Pada akhirnya kita mulai mempertanyakan
tentang mimpi-mimpi kita, tidak seyakin dulu, kita akan menanyakan diri kita
duhai apakah mimpi yang selama ini kita perjuangkan memiliki makna? Atau hanya
sekedar nafsu belaka.
Dalam perjalanan manusia menuju
mimpi mereka, mereka akan menemukan fakta-fakta baru yang mulai menjejaki iman
yang selama ini mereka percayai, ekspektasi yang selama ini mereka pupuki, dan
seketika ekspektasi itu diinjak serta diludah oleh realitas, manusia jatuh
dalam keputusaan, dalam kegelapan dimana harapan tiada lagi ditemukan.
Setidaknya manusia akan menemukan
satu titik itu, suatu titik penentuan akan mimpi yang akan bertahan, berubah,
atau benar-benar hilang. Dan faktanya, banyak yang pada akhirnya merelakan
mimpi mereka pergi karena kepercayaan mereka akan mimpi semakin lama semakin mati.
Dalam sejarah umat manusia, sudah
ribuan kali hal ini terjadi, bahkan nabi Muhammad Saw. Sendiri terlahir ketika
dunia sedang bodoh-bodohnya, menuhankan bebatuan yang mereka buat sendiri,
menghalalkan segala cara untuk mencapai kepentingan pribadi.
Siti Hajar pun sama, ia harus
bolak balik gunung untuk mencari air yang tiada sepercik pun ia temukan,
sementara keringatnya mencuat karena panas dan kakinya menyatu bersama
gurun-gurun gersang, keputusasaan mulai menyelimuti dirinya sampai air zam-zam
keluar dari pijakan nabi Ismail.
Dalam sejarah dunia, letusan
Tambora menyebabkan dunia kehilangan banyak hal sebab matahari seolah tidak
pernah muncul karena kabut gelap. Manusia-manusia berputus asa, kuda yang
satu-satunya kendaraan kala itu juga bertumbangan, akan tetapi dari semua
tragedi tersebut, sepeda pun tercipta dan menjelma sepeda motor di masa depan,
Frankenstein pun terlahir dan menjadi cerita yang melegenda.
Ketika sebuah harapan akan mati,
masih ada momentum dimana keputusasaan menjadi kekuatan, sebab hakikat manusia
adalah bangkit, namun kebangkitan diri adalah pilihan diri kita sendiri.
Aku mempercayai bahwa dimanapun
tempat di dunia ini, harapan dan keputusasaan akan selalu ada, mereka yang
memilih untuk mempertahankan mimpi atau membiarkan impian itu pergi juga akan
selamanya ada.
Dan kini, kamu memilih yang mana?
Kamu mungkin juga sudah bosan
dengan kalimat-kalimat motivasi dan diksi-diksi penyejuk hati, kamu mungkin
juga pernah merasa kosong karena dirimu yang terlalu lelah menelusuri jalan
tanpa pernah tahu letak akhirnya dimana.
Aku, kamu, dan umat manusia pasti
sedang berjuang dengan cara yang berbeda-beda, namun pada satuan waktu akan selalu
ada manusia yang memutuskan untuk berhenti, dan yang lain lagi memutuskan untuk
melanjutkan mimpi.
Artikel ini aku tulis bukan agar
kamu menyerah, aku hanya mengajak kamu beristirahat sejenak dari permasalahan
itu, duduk disampingku dan bercerita sembari menatap senja yang semakin sirna.
Ini adalah pilihanmu, ini adalah hidupmu, tentukan apa yang semestinya kamu
butuhkan, dan tentunya dimalam-malam yang dingin, bertanyalah pada dirimu
sendiri tentang suatu hal yang benar-benar kamu inginkan. Bertanya mengenai
makna, bertanya mengenai melanjutkan mimpi di esok hari atau mengubur mimpi itu
rapat-rapat.
Atau kamu mungkin punya pilihan
lain?
Tetep berjuang ya, dunia
membutuhkan pejuang seperti kamu, tetap jadi orang baik dan ingatlah bahwasanya
mimpi akan indah bila dibangun dengan usaha sendiri. Kamu pasti lelah, kamu
mungkin juga capek, jadi jangan lupa istirahat untuk saat ini, bangun, dan perkuat
keyakinanmu akan mimpi yang sedang kamu bangun. Aku percaya jika kamu terus
berjuang pada jalanmu, kamu suatu saat nanti akan berdiri pada tangga tertinggi
dan berkata;
Semua akan indah pada waktunya.
Posting Komentar untuk "Untuk Kamu Yang Lelah, Tapi Tidak Pernah Menyerah"