Alasan Pedas Bukanlah Rasa
Alasan Pedas Bukanlah Rasa
Kita sering menyebutkan pedas dalam klasifikasi rasa seperti manis,
asin, asam, dan pahit, akan tetapi tahukah kamu kalau pedas bukanlah termasuk
sebuah rasa melainkan hanya sensasi? Mengapa demikian?
Lidah memiliki reseptor yang kuat pada bagian-bagian tertentu, sensor
tersebut ada pada beberapa tempat seperti ujung lidah yang dimiliki manis, rasa
asin yang berada pada bagian samping, asam yang berada pada bagian tepi, dan
pahit yang berada di bagian pangkal lidah. Namun tidak ada tempat untuk rasa
pedas seperti rasa-rasa lainnya, seolah ia makhluk asing dari kumpulannya yang
terbuang.
Mengapa Pedas Bukanlah Rasa?
Pedas sebenarnya adalah sensasi panas dan terbakar yang dirasakan
ujung saraf lidah atau dalam dunia sains disebut dengan nama papilla. Rasa pedas
yang selama ini kita rasakan adalah akibat dari zat dari makanan yang kita
konsumsi, yaitu capscain.
Capscain sendiri adalah zat yang terkandung didalam cabai dan
dapat menimbulkan efek terbakar pada lidah dan sensasi panas yang sering
membuat kita berkeringat. Capscain sendiri dapat ditemukan pada cabai dan
paprika, entah itu local maupun yang elite.
Zat capscain tidak memiliki bagian tertentu di lidah, ia tidak
berhubungan dengan bagian papilla manapun dan tidak memiliki ikatan dengan
rasa-rasa lain. Syarat inilah yang menurut para ilmuawan tidak dapat dipenuhi oleh
rasa pedas untuk menjadi sebuah rasa, karena ia tidak memiliki reseptor seperti
rasa yang lain sehingga para ilmuawan tidak memasukannya kedalam kategeori
rasa, melainkan sensasi.
Rasa Apa Sebenarnya Pedas itu?
Pedas, menurut para ilmuawan memang bukanlah sebuah rasa karena
rasa harus memiliki hubungan dengan syaraf yang terdapat pada papilla. Akan tetapi,
pedas tidak memiliki rasa tersebut, ia tidak memiliki reseptor yang digunakan
untuk mengenali rasa itu sendiri.
Ketika capscain menyentuh papilla, syaraf yang dimiliki lidah akan
langsung mengirimkan sinyal kepada otak berupa sinyal rasa sakit seolah-olah
lidah kita sedang terbakar.
Otak kita yang tidak tahu apa-apa justru menangkap rasa sakit
sebagaimana pedas yang kita rasakan ketika memakan cabai atau sambal tersebut
sebagai lidah kita sedang terbakar, namun sensasi inilah yang kerapkali membuat
kita memakan makanan untuk memadamkan rasa itu namun malah membuat kita semakin
kepedasan.
Untuk menjadikan sesuatu sebagai sebuah rasa, setidaknya ada tiga
kriteria yang harus dipenuhi, yaitu adalah rasa harus bisa langsung dikenali, memiliki
reseptor lidah sendiri seperti rasa lain, dan memicu respons fisiologi tertentu
pada tubuh.
Akan tetapi pedas tidak memiliki reseptor untuk rasa dan memicu
resposn fisiologis tertentu pada tubuh, walau ia mampu memenuhi kriteria yang pertama
yaitu mudah dan langsung dikenali. Kenapa? Hal itu disebabkan karena reseptor
tidak bereaksi terhadap komponen layaknya rasa lain, dan rasa pedas jelas tidak
mampu memenuhi kriteria tersebut.
Sensasi pedas yang disebabkan senyawa capscain sebenarnya tidak
ada bedanya dengan sensasi ketika kulit kita terluka atau terbakar, dan inilah
yang menjadi alasan mengapa pedas hanyalah sensasi, bukan rasa.
Bagaimana Cara Membuktikan Bahwa Pedas Bukanlah Rasa?
Sebenarnya untuk
membuktikan pedas bukanlah rasa terbilang cukup mudah. Jika kita mengambil permisalan
ketika kita memakan sambal yang pedasnya membuat kita berapa kali minum dan tanpa
sengaja kita menggaruk bagian bawah yang kita miliki, bagaimana rasanya? Rasanya
tentu akan membuat kita kepanasan, seolah bagian bawah kita terbakar oleh sambal
itu sendiri.
Namun sekarang
cobalah untuk melakukan hal yang sama dengan bahan yang berbeda, gula dan garam
misalnya. Berkali-kalipun kita mencelupkan tangan kita dengan garam atau gula,
lalu menggaruk-garuk tubuh kita, maka kita tidak akan merasakan hal yang sama
seperti yang kita rasakan saat kita menggaruk bagian tubuh selepas kita
memegang sambal.
Hal itu tentunya
dapat memberikan dan membuktikan fakta bahwa pedas bukanlah rasa melainkan
sebuah sensasi yang dibuat oleh otak kita. Kita merasa terbakar pada bagian
yang kita garuk karena cabai memiliki zat capscain yang membuat kita merasa terbakar.
Hal inilah yang sanggup membuat kita membuktikan bahwa rasa pedas bukanlah
rasa, melainkan sensasi yang dibuat otak.
Kesimpulan:
Pedas bukanlah rasa melainkah
sebuah sensasi yang ditimbulkan otak karena zat capscain yang masuk kedalam
papilla. Zat tersebut dapat ditemukan pada makanan-makanan pedas, khususnya
cabai dan paprika.
Untuk menjadi bagian dari rasa,
setidaknya pedas harus memenuhi tiga kategeori, yaitu adalah rasa harus bisa langsung dikenali, memiliki reseptor lidah sendiri
seperti rasa lain, dan memicu respons fisiologi tertentu pada tubuh.
Dan walaupun pedas mampu memenuhi kategeori yang pertama, akan
tetapi ia tidak mampu memenuhi kategeori lainnya, hal itulah yang menyebabkan
pedas tidak termasuk didalam kategeori sebagai rasa, melainkan sebuah sensasi.
Referensi:
Merdeka, Penjelasan Ilmiah Mengapa Pedas Itu Sensasi
Medium, Pedas Ternyata Bukan Rasa (Recomended)
IDNTimes, 6 Fakta Tentang Rasa
(Recomended)

Posting Komentar untuk "Alasan Pedas Bukanlah Rasa"