Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proses Pemilihan Media Pembelajaran : Tahapan, Syarat, dan Kriteria

 

 Proses Pemilihan Media Pembelajaran : Tahapan, Syarat, dan Kriteria

Media Pembelajaran sebagai suatu sarana untuk tercapainya pembelajaran yang efektif tidak akan pernah terlepas dari media dan metode yang digunakan. Maka dari itu, proses pemilihan media pembelajaran sangat penting sebagai  landasan tercapainya pembelajaran yang kita inginkan.

Proses Pemilihan Media Pembelajaran : Tahapan, Syarat, dan Kriteria


Menurut Dr. Muhammad Sobry Sutikno M, Pd. Dalam proses pemilihan media pembelajaran, paling tidak ada 3 tahapan dalam proses pemilihan media pembelajaran yang harus dilalui guna mendapatkan media pembelajaran yang efektif. Diantaranya adalah pola pembelajaran mana yang akan dipakai, kategeori pengalaman apa yang akan diberikan, dan Atribut media apa yang tepat untuk itu.

 

3 Tahapan Dalam Proses Pemilihan Media Pembelajaran


 1. Pola pembelajaran mana yang akan dipakai?

Sebelum menyajikan media, kita terlebih dahulu harus menentukan pola pembelajaran yang akan dipakai. Mau menggunakan pola klasikal atau mau menggunakan pola individual. Pilihlah media pembelajaran yang sesuai dengan pola yang dipakai.

Berbicara mengenai kedua hal tersebut, ada pengertian yang saya pahami mengenai pola klasikal dan pola individual.

1.         Pola Klasikal adalah suatu pola yang diterapkan sekolah dalam mengajar yang ditandai dengan banyaknya siswa yang belajar dalam satu kelas. Biasanya 30-40 murid dalam satu kelas. Pola ini sebenarnya memiliki banyak kekurangan, terlebih banyak keluhan dari murid yang tidak bisa memahami pembelajaran dengan baik. Metode ini juga bisa kita bilang cukup kejam, sebab para murid dipaksa untuk memahami pembelajaran kendati mereka semua memiliki kadar intelektualitas dan umur yang terkadang berbeda-beda. Kelebihan metode ini antara lain adalah lebih efisien dan tidak rumit.

2.         Pola Individual adalah suatu pola yang penerapannya berbeda dengan pola klasikal, sebab pola individual lebih kepada mengembangkan potensi murid secara induvidu, dan bukan kelompok. Pola ini sebenarnya kerapkali memecahkan masalah pendidikan karena terbukti lebih ampuh, sayangnya untuk menerapkan pola ini sangat sulit, karena sekolah juga memiliki banyak siswa yang tidak bisa didiskriminasikan dan harus diajar dengan cara yang sama.

 

2. Kategori pengalaman belajar apa yang diberikan?

Secara garis besar ada 3 pengalaman belajar yang akan diberikan kepada peserta didik yaitu :

  1. Ranah afektif  : Ranah afektif atau ranah afeksi adalah materi yang berlandaskan segala sesuatu yang memiliki kaitan dengan emosi, misalnya seperti penghargaan, nilai, perasaan, semangat, minat, dan sikap terhadap sesuatu hal.
  2. Ranah kognitif  : Ranah atau aspek kognitif adalah aspek yang memiliki kaitan dengan nalar atau proses berpikir, atau dalam hal ini bisa kita sebut sebagai kemampuan dan aktivitas otak untuk mengembangkan kemampuan rasional.
  3. Ranah psikomotorik : Psikomotorik adalah ranah yang meliputi perilaku gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik, serta kemampuan fisik seseorang. Keterampilan akan berkembang jika sering dipraktekkan, dan hal ini dapat diukur berdasarkan jarak, kecepatan, teknik dan cara pelaksanaan.

Dalam proses memilih media pembelajaran, kita harus menganalisa kemudian menentukan, mau menjelaskan pengalaman belajar yang afektif, kognitif, psikomotorik atau ketiga-tiganya.

 

3. Apabila pengalaman telah ditetapkan maka atribut media apa yang tepat untuk itu?

Poin terakhir ini beroriantasi kepada bagaimana kita mengeksekusi proses pembelajaran yang kita pilih, sebab jika kita mau menyampaikan pengalaman belajar afektif, maka media atau atribut media yang pas itu apa? Lalu kalau kita mau menjelaskan tentang ranah psikomotorik, media yang tepat itu apa? Lalu, untuk menjelaskan pengalaman belajar kognitif mau menggunakan media yang mana? Hal ini akan mempermudah terlaksananya media pembelajaran guna menghasilkan pembelajaran yang efektif serta sefrekuensi dengan arah pembelajaran itu sendiri.

Pembelajaran tentunya memiliki syarat guna tercapainya media pembelajaran tersebut, sebab untuk menghasilkan media yang baik, kita harus memenuhi paling tidak 5 kriteria :

 


Kriteria Menghasilkan Media Yang Baik

1. Sesuai dengan tujuan pembelajaran

Media yang kita pakai harus sesuai dengan tujuan pembelajaran tidak boleh asal. Contohnya : siswa dapat mempraktekkan tata cara salat dengan baik dan benar. Maka media yang akan digunakan paling tidak gambar tata cara salat atau video tentang tata cara salat. 

Media dengan tujuan pembelajarannya harus bersinergi dan saling melengkapi, sebab jika tidak, maka bisa menyebabkan terjadinya fallacy atau kegagalan siswa dalam memahami pembelajaran tersebut.

 

2. Dukungan terhadap isi materi pelajaran

Berbeda materi, berbeda pula media yang dipakai atau dalam hal ini, bisa saja media yang dipakainya sama. Paling tidak, kita harus tahu materinya apa. Kalau kita sudah tahu materi pembelajaran yang mau disampaikan, maka kita bisa langsung menentukan dengan jelas media yang akan kita gunakan apa.

 

3. Kemudahan Memperoleh Media

Kalau ingin menggunakan media, jangan cari sesuatu yang tidak memungkinkan untuk di bawa. Kalau misalnya di daerah tersebut tidak ada yang namanya proyektor, karena jauh dari perkotaan atau tidak ada toko elektronik, maka jangan pakai proyektor. Pakailah media yang mungkin dipakai. Jangan memaksakan diri.

Jika memang yang akan ditampilkan adalah gambar melalui proyektor, guru bisa menampilkan gambar secara fisik. Bila guru ingin memberikan video tata cara sholat, guru bisa langsung mempraktekkan.

 

4. Keterampilan Guru

Untuk menggunakan media pembelajaran, maka yang dibutuhkan adalah keterampilan guru. Kalau gurunya tidak terampil, maka tentunya nanti akan eror dalam proses penggunaan medianya. Kalau mau menggunakan proyektor dalam proses pembelajaran, sementara guru tidak bisa menggunakan proyektor, tentunya akan jadi masalah nanti ketika proyektornya dipakai dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, agar proyektornya ini bisa dipakai dan tidak menimbulkan masalah, maka terlebih dahulu guru harus belajar bagaimana cara mengoperasikan proyektor.

 

5. Sesuai Dengan Taraf Berpikir Siswa

Berbeda taraf berpikir siswa, berbeda pula sajian media yang kita gunakan. Guru harus mampu memahami bagaimana taraf berpikir siswa dengan baik, serta memahami kadar intelektualitas mereka.

Jika media pembelajaran yang digunakan diluar pemahaman murid, maka media pembelajaran tersebut tidak akan efektif untuk murid itu sendiri.

 

Syarat-Syarat Agar Guru Mengetahui dan Terampil Menggunakan Media Pembelajaran

 

1. Guru harus tahu spesifikasi media yang akan digunakan

Contohnya, ketika guru mau menggunakan proyektor dalam proses pembelajaran, guru harus terlebih dahulu tahu spesifikasi proyektor tersebut. Tahu tombol powernya, tahu mana tombol untuk memperbesar dan mengecilkan layar, tahu di mana colokan kabel untuk layar monitor nya, tau mana colokan kabel untuk ke laptop dan lain-lain. Jadi, harus paham dulu mengenai media yang akan digunakan, sebab kalau tidak, maka akan jadi masalah nantinya.

2. Guru harus bersikap modern (tidak tradisional)

Maksudnya adalah guru juga harus mengikuti perkembangan zaman dan harus mampu menyesuaikan diri dengan muridnya sendiri. Guru tidak boleh monoton, ia harus mampu membaur bersama murid dan harus mampu terbuka dengan zaman.

Sebab jika guru monoton, stagnan dengan pemahamannya sendiri, maka ia tidak akan bisa terampil dalam menggunakan media yang ada. 

3. Guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai siswa yang belajar

Bukan berarti guru sama-sama belajar dengan siswa. Guru adalah guru dan siswa adalah siswa. Tapi dalam hal ini, khusus berkaitan dengan media pembelajaran. Contohnya : andaikan mau menjelaskan tentang ciri-ciri semut. Guru harus menempatkan diri sebagai siswa. Jikalau ketika menjelaskan tentang ciri-ciri semut lalu guru menghadirkan semut keruangan praktek apakah smua siswa akan dapat melihat? Seperti itu pemikiran yang harus digunakan oleh guru. Jika gurus sebagai siswa atau di posisi siswa, maka guru pasti tidak akan bisa melihatnya. Oleh sebab itu, bagaimana caranya agar siswa bisa melihat semut itu? maka kita harus berpikiran bahwa yang kita hadirkan jangan semutnya karena terlalu kecil, maka hadirkan minimal gambar semutnya.

Syarat Pembuatan Media Pembelajaran

 

Paling tidak ada 5 syarat dalam proses pembuatan media pembelajaran :

1. Mudah dilihat

Maksudnya di sini mudah keterbacaannya. Ukurannya jangan terlalu kecil. Kalau mau menampilkan tulisan, maka tulisannya jangan kecil, harus besar dan bisa dilihat oleh peserta didik. Jangan juga terlalu jauh dari peserta didik. posisi penempatan medianya harus proporsional

2. Harus menarik

Kalau mau menghadirkan tulisan, maka tulisannya harus indah, warnanya juga harus bagus, penempatan tulisan juga harus tepat, baru terlihat menarik. Kalau menghadirkan gambar, maka gambarnya pun harus bagus, warnanya juga harus bagus, baru bisa menarik bagi peserta didik.

Kalau gambar yang disajikan jelek, bisa jadi siswanya tidak tertarik dengan gambar itu karena media ini harus betul-betul menarik penyajiannya. Kalau tidak, tentunya tidak akan terlalu banyak makna atau efek dari hadirnya media tersebut.

3.  Bermanfaat

Media yang dihadirkan di hadapan siswa itu harus ada kaitannya dengan materi pembelajaran. Jadi harus nyambung dengan materinya, baru bisa mendatangkan manfaat. Misalnya mau menjelaskan tentang kucing, maka gambarlah kucing atau kucingnya yang di bawa atau video kucing yang di bawa atau miniatur kucingnya yang dibawa.

Kalau mau menghadirkan kucingnya mungkin kurang tepat, sebab bisa jadi ada siswa yang alergi dengan kucing. Gambar kucing atau boleh miniatur kucing atau boleh juga menghadirkan video tentang kucing, barulah ada manfaatnya, tapi kalau yang mau dijelaskan tentang kucing, tapi yang dihadirkan gambar kalajengking, maka tidak ada manfaatnya, karena tidak ada kaitannya dengan materi pembelajaran

4. Masuk akal

Media yang dihadirkan harus media yang masuk akal, bisa diterima dengan akal sehat. Media tersebut haruslah dapat dipahami oleh murid menggunakan penalarannya, dan guru juga harus peka dalam hal itu.

5. Terstruktur

Untuk mencapainya media pembelajaran yang efektif, maka poin pertama sampai poin kelima harus terstuktur dan dijalankan, sebab bila tidak maka cenderung bisa menyebabkan media pembelajaran yang kita berikan malah merusak pembelajaran itu sendiri.

Begitulah penjelasan pemilihan media pembelajaran, jika ada yang ditanyakan, silahkan tulis di kolom komentar.

Baca Juga : Tumbuhan Sebagai Media Sederhana : Urgensi, Manfaat, dan Alasan Mengapa Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran Yang Efektif

Baca Juga : Media Gambar Diam, Penjelasan, Fungsi, Karakteristik, Syarat, Serta Kelebihan dan Kekurangan


Pembelajaran ini mengacu kepada materi Media Pembelajaran Semester III dengan pak Muhammad Sobry Sutikno M. Pd sebagai dosen pengampu dan ditambahkan oleh LastQuestions. Jika ada kesalahpahaman mengenai data dan informasi, kami mohon maaf, kami menyarankan untuk menuliskannya di kolom komentar agar kami bisa melakukan perbaikan.

Cheers, Lastquestions.


Baca Juga : Pengertian, Fungsi, Dan Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Baca Juga : Tumbuhan Sebagai Media Sederhana

Posting Komentar untuk " Proses Pemilihan Media Pembelajaran : Tahapan, Syarat, dan Kriteria"