Santri Killer Part 0 "Kata Pengantar Santri Killer"
Kata Pengantar Santri Killer
Sebenarnya
aku lebih menyukai novel santri Killer yang awal daripada yang sekarang, akan
tetapi novelku yang pertama hilang dan entah kemana sebab aku tulis menggunakan
buku sidu (Sinar Dunia) saat masih di pesantren dulu.
Aku
mengingat kala aku di pesantren buku itu menjadi rebutan kawanku sebab pada
waktu itu aku memang membuatnya dengan penuh rasa, mencoba membuat cekaman demi
cekaman terasa lebih berarti. Alhasil kawan-kawanku mendapati cerita itu begitu
menyeramkan dan menakutkan sampai mereka bawa ke alam nyata.
Contohnya
si Arief Jati Pangestu pernah takut di kelas karena teringat kematian salah
satu karakter yang lehernya disileti sampai mati, dan saat itu ia sedang
membangunkan seseorang dan mengingat kejadian itu. Akhirnya dia terkejut.
Yazid
juga merasakan hal yang sama saat kejadian pembunuhan di gentong, ia
menceritakan bagaimana lehernya merasa ngilu saat membaca karyaku. Dan akan
tetapi ia suka membacanya.
Farid
dan kawan-kawanku mensupportku, aku bahkan mendapatkan penghargaan dikelas
karena cerita ini. Dan aku merasa di apresiasi.
Namun
masa lalu hanyalah masa lalu dan kini semua itu hanyalah sebuah titik yang kian
menjauh. Aku telah mencoba merekontruksi cerita itu kawan, namun aku gagal. Apalagi
ini ketiga kalinya aku rekonstruksi cerita sebab cerita yang kedua juga hilang
saat laptopku rusak waktu kelas empat.
Sedih
banget…
Bagiku
sendiri Santri Killer adalah kenangan sebab kini semuanya berubah. Pondok berubah,
dulu gedung Rusunawa tidak diisi ustad melainkan menjadi tempat penginapan,
dulu kelas tidak memiliki pagar melainkan kelas utuh, dulu ada pepohonan
dibelakang kelas kami, semua tinggal kenangan yang semakin menjauh.
Santri
Killer ini adalah cerita kusam dan berdebu, aku tidak ingin menaruhnya di Wattpad,
cukup disini karena aku tidak puas dengan ceritanya sendiri. Akan tetapi aku
mempercayai suatu titik dimana cerita ini akan kubangkitkan kembali dengan nuansa
yang berbeda, yang mungkin bisa aku kenang sampai aku mati.
Mungkin
cerita ini juga tidak akan sesama yang dulu saat aku menciptakannya pertama kali,
namun aku tetap mempercayai bahwa sejelek-jeleknya karya adalah karya yang
tidak pernah diciptakan. Dan aku mempercayai bahwa novel ini bisa mewarnai hari
kalian, walau warna yang ia miliki hanyalah kelabu dan ungu.
Maka
dari itu…dengan segala kekurangannya, inilah santri killer itu….
Episode I : Khanza
Episode II : Night At The Class
Episode III : The Breaking News
Episode IV : His Name Is Jasanda
Episode V : Conjecture For A While
Posting Komentar untuk "Santri Killer Part 0 "Kata Pengantar Santri Killer""